![]() |
Wawancara Bersama Kepala Sub Bagian Akademik |
Kampus, Red Line News-- Proses pencairan dana Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-Kuliah) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) belum sepenuhnya berjalan lancar, Kamis (10/04).
Mahasiswa dari berbagai angkatan mengeluhkan keterlambatan pencairan dan sebagian dana yang ditahan karena alasan administratif dan perilaku penggunaan dana yang dianggap kurang bijak.
Kepala Sub Bagian Akademik, Abdul Hamid Bustami menjelaskan proses pencairan beasiswa melibatkan beberapa pihak, termasuk bagian keuangan dan bank. “Proses pencairan itu ada sisi keuangan dan di sisi bank. Terkait apa masalahnya kami butuh informasi dari mahasiswa penerima siapa saja yang tidak cair,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa dalam beberapa kasus, kegagalan pencairan terjadi karena rekening mahasiswa tidak aktif akibat saldo yang kosong selama berbulan-bulan. “Kalau masalah cair tidak cairnya itu ada di pihak bank. Kemungkinan rekeningnya sudah tidak aktif karena semua dananya dikosongkan. Jadi ada beberapa bulan saldonya kosong, menonaktifkan. Jadi pada saat transfer tidak bisa atau gagal, itu menjadi kemungkinan,” tambah Abdul Hamid.
Ketua Forum Beasiswa (Forbes), Abdul Rahman Tami mengungkapkan bahwa pencairan terkendala pada proses pemberkasan di tingkat kampus. “Jadi sistemnya itu normalnya bersamaan cair, karena pada saat kampus pengajuan surat keterangan ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara, kampus sudah ajukan semua setiap angkatan dari angkatan 21 sampai 24, cuman ada kendala di bagian pemberkasan sehingga ada angkatan yang belum dicairkan dana ke rekeningnya. Tapi Insya Allah itu tidak akan berlangsung lama,” ungkapnya.
Abdul Rahman berharap ke depan pencairan dana dapat dilakukan lebih tepat waktu. “Tentu saja agar supaya ke depannya pencairan beasiswa bisa lebih ontime, dan juga bagi para penerima beasiswa KIP-Kuliah bisa lebih sadar bahwasanya hak kalian adalah mendapatkan dana beasiswa tepat waktu,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah, inisial N mengatakan ia hanya menerima sebagian dari total dana yang biasanya diterima. “Kipnya sudah cair, tapi yang cair cuma sebagian. 2,5 juta dari 4,2 yang biasa diterima. Sudah ada konfirmasi, katanya dihold 1,7nya itu karena ada keluhan orang tua mahasiswa dana Kipnya cepat habis akibat perilaku mahasiswa yang berlebihan,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa sisa dana bisa dicairkan jika ada kebutuhan mendesak, namun proses pencairan tersebut cukup menyulitkan. “Karena ini akan ribet kalau pas ada kebutuhan mendesak, malam-malam haruski dulu mengurus dengan admin untuk cairkan 1,7nya,” tutur Inisial N.
Reporter: NBP, SRN
Redaktur: MDN
Web & IT: Fauzan