LIKE OUR FANSPAGE

Cari

Twitter

IKLAN

Merajut Persaudaraan Media Kampus: Kolaborasi LPM Red Line dan LPM Washilah UIN Alauddin Makassar

Dokumentasi Pimpinan Umum LPM Washilah dengan Pemimpin Redaksi LPM Red Line

Kampus, Red Line News-- Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Red Line, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare berkunjung ke LPM Washilah Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sabtu (18/05).

Kegiatan ini berlangsung selama satu hari pada tanggal 17 mei 2024 di Makassar dalam rangka untuk mempererat silahturahmi antar sesama Lembaga Pers Mahasiswa. Diikuti sebanyak kurang lebih 30 mahasiswa yang aktif sebagai pengelola dan anggota magang LPM Red Line.

Pemimpin Redaksi LPM Red Line Satriadi mengungkapkan, bahwa Kegiatan ini baru terlaksana sebanyak 4 kali dengan tahun ini."Kegiatan ini bukan kegiatan tahunan justru tergantung dari pengelolanya apakah ingin melaksanakan atau tidak, sebenarnya kunjungan media ini baru terlaksana sebanyak 4 kali dengan tahun ini," ungkapnya.

Ia juga berharap dari kegiatan ini bisa menjadi tempat belajar untuk mengenal lebih dalam mengenai media. "Harapan saya kepada teman-teman bukan hanya sekedar jalan tetapi kita belajar juga dan mengenal media lebih dalam lagi jadi pelajari lah sebanyak-banyaknya dan nantinya teman-teman bisa aplikasikan di Lembaga kita nantinya tentang bagaimana mengelola media lebih baik lagi," ucapnya.

Kedatangan rombongan LPM Red Line IAIN Parepare ini disambut hangat oleh Pimpinan Umum LPM Washilah Rahmat Rizky. "Ini merupakan kunjungan paling meriah dan paling ramai sepanjang perwakilan, karena yang lalu-lalu beberapa teman-teman yang lain berkunjung ke Washilah untuk bersilahturahmi tapi baru kali ini yang ramai sekali dari semua teman-teman LPM Red Line IAIN Parepare," katanya.

Ia pun berharap agar kegiatan ini bisa semakin mempererat tali silahturahmi dan juga agar LPM Red Line dapat semakin maju. "Saya harap kegiatan yang diadakan hari ini oleh teman-teman LPM Red Line datang ke sekretnya Washilah akan mempererat silahturahmi dengan Washilah, jadi ya semoga teman-teman LPM Red Line juga kedepannya akan semakin maju dan akan menjadi mitra keakraban bagi IAIN Parepare," tutupnya.


Reporter : HSN, SMH

Redaktur : ALY

Tingkatkan Kreativitas dan Sosialisasi Kampus, DEMA-F Tarbiyah Gelar Semarak Pendidikan Nasional

 

Pembukaan Semarak Pendidikan Nasional Se-Kota Parepare


Kampus, Red Line News-- Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (DEMA-F) Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare gelar kegiatan pembukaan Semarak Pendidikan Nasional se-kota Parepare, yang bertempat di Gedung Balai Seni IAIN Parepare, Kamis (16/05).

Kegiatan ini mengusung tema "Semarakkan Hari Pendidikan Dengan Kreativitas Pelajar Yang Berkualitas," yang dilaksanakan mulai tanggal 16 hingga 19 Mei 2024, dengan mengundang Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah (MA)/sederajat. Dengan 4 cabang lomba yakni Musabaqah Syarhil Qur'an (MSQ), Rangking 1, Musikalisasi Puisi, dan Debat.

Ketua Umum Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (DEMA-F) Tarbiyah, Hamirullah menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan pertama kali hasil dari inisiatif para pengurus DEMA-F Tarbiyah. "Kegiatan Semarak Pendidikan Nasional yang kami adakan ini inisiatif dari teman-teman pengurus. Ini merupakan kegiatan pertama yang kami adakan, karena kita dari Fakultas Tarbiyah tiada lain tidak lupa sama yang namanya hari pendidikan itu sendiri, apalagi kita sebagai mahasiswa yang InsyaAllah akan menjadi calon guru tentunya kami berinisiatif untuk memperingati sekaligus untuk mengembangkan softskill dimana peserta itu dari kalangan sekolah-sekolah," jelasnya

Dekan Tarbiyah, Zulfa turut mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh DEMA-F Tarbiyah karena kegiatan ini juga menjadi ajang sosialisasi serta memperkenalkan kampus kita kepada sekolah-sekolah yang ada di kota Parepare. "Saya sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh DEMA-F Tarbiyah, karena melalui kegiatan ini bisa membantu pihak kampus dalam mensosialisasikan atau memperkenalkan kampus kita. Serta bisa membantu adik-adik untuk bisa belajar serta berlatih dengan adanya lomba-lomba yang diselenggarakan ini," tuturnya.

Sementara itu, Presiden Mahasiswa Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut (DEMA-I), Muhammad Risal S berharap kegiatan ini bisa terus dilanjutkan dan dikembangkan untuk seluruh sekolah se-Sulawesi Selatan. "Harapannya kegiatan-kegiatan seperti ini harus terus dilanjutkan, ketika nantinya untuk teman-teman yang akan menjadi pengurus selanjutnya, dan bisa dikembangkan tidak hanya untuk sekolah yang ada di kota Parepare, dan bisa sampai ke seluruh Sulawesi Selatan dan itu mungkin saja bisa terjadi sesuai dengan kesanggupan serta kemampuan teman-teman yang menjadi pengurus selanjutnya," harapnya.


Reporter: HSN, DNL, SMH

Redaktur: MDN

Warek Beri Penjelasan Terkait Coretan Mahasiswa di Gedung Kampus

 

Coretan di Gedung N


Kampus, Red Line News-- Sebuah coretan pada tembok Gedung J Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) serta Gedung N Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menarik perhatian banyak pihak. Tulisan yang mengarah kepada gedung yang sudah tidak layak pakai menjadi sorotan atas kondisi bangunan yang memprihatinkan, Selasa (14/05).

Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (DEMA-FUAD), Syahrul Mubarak mengungkapkan tanggapannya mengenai tindakan coretan tersebut. "Terus terang saja merupakan tindakan yang salah karena mengotori fasilitas kampus kita, semisal memang ada hal yang ingin disampaikan terkait gedung yang memang sudah berumur tua, kenapa tidak kita bicarakan baik terlebih dahulu dengan pihak di atas. Jika sudah beberapa kali melakukan komunikasi dengan pihak di atas terus apa yang kita aspirasikan tidak didengar oleh atasan, barulah kita boleh melakukan gerakan lainnya," ucapnya. 

Wakil Rektor (Warek) III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, M. Ali Rusdi mengatakan bahwa Rektor menghargai aspirasi mahasiswa. "Rektor sangat mengapresiasi akan perihak tersebut. Namun, pada dasarnya ada beberapa tahap yang perlu dilalui, yang pertama itu DEMA-FUAD kemudian Dekan Fakultas. Kemudian adapun perbaikan itu bisa dilaksanakan oleh tingkat Fakultas, karena ada biaya perawatan di tingkat Fakultas. Dan apabila mahasiswa melakukan aksi coret-coret tersebut, tambah menambah biaya saja. Mahasiswa juga memberikan saran akan permasalahan kampus tersebut jika melalui jalur tersebut semua akan berjalan dengan baik. Justru dengan coret substansinya kita mau perbaiki justru membuat tambah parah lagi," ungkapnya. 

Selaku Warek II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Firman menyampaikan bahwa gedung N dan gedung J memilik Surat Keterangan (SK) layak pakai. "Soal gedung J dan N itu sudah diperiksa dari pihak Dinas Pekerja Umum (DPU), itu masih layak pakai dan juga ada SK layak pakainya dari DPU. Kami sudah rencanakan renovasi gedung tersebut kecuali gedung di dekat Pascasarjana memang sudah diputihkan tidak layak pakai," jelasnya. 

Lebih lanjut, Firman juga menututkan kepada mahasiswa untuk bijaklah dalam bertindak dan memperbaiki kembali jalur komunikasi. "Terkait dengan mahasiswa yang coret seperti itu kan tidak punya etika, kalau ada yang mau disampaikan silahkan datang saja menyampaikan. Karena kita ini terima semua kritikan dan saran yang masuk dari mahasiswa, kalau dengan cara seperti itu kan tidak baik, sama saja dengan kita menghancurkan rumah kita sendiri," katanya. 


Reporter: HSM

Redaktur: MDN

Kontroversi Aksi Sosial Bencana Alam: Mengapa Ada yang Enggan Berkomentar?


https://m.tabungamal.id/berita/saling-tolong-menolong-dengan-sedekah-sederhana


Kampus, Red Line News-- Bencana alam yang melanda beberapa wilayah di Provinsi Sulawesi Selatan telah mengundang simpati dan kepedulian dari beberapa kalangan, salah satunya dari kalangan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, Selasa (14/05).

Bencana alam ini telah mengakibatkan beberapa kerugian yang memakan korban, dan juga merusak fasilitas dan lingkungan kehidupan masyarakat, sehingga tentunya membutuhkan penanggulangan berupa bantuan.

Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Racana Makkiade' - Malebbi, Dery Adrisal, mengatakan turut berduka cita atas bencana alam yang telah terjadi di beberapa wilayah di Sulawesi Selatan tersebut. "Tentunya saya turut berduka cita atas musibah yang telah menimpa saudara-saudara kita di beberapa daerah di Sulawesi Selatan. Dari bencana ini kita harus belajar kembali bagaimana untuk merawat lingkungan sekitar, karena tidak menutup kemungkinan bencana-bencana seperti ini diakibatkan oleh ulah manusia itu sendiri," ungkapnya.

Selain itu, Dery juga mengungkapkan harapannya agar pihak dari DEMA-I melaksanakan kegiatan Aksi Sosial (Aksos) seperti yang telah ia lakukan untuk mengumpulkan bantuan sebagai bentuk simpati mahasiswa kepada korban bencana. "Tentunya saya sebagai fungsionaris kampus sangat berharap agar pihak Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut (DEMA-I) bisa mengajak UKK/UKM untuk mengadakan Aksi Sosial (Aksos) seperti yang telah kami lakukan kemarin untuk saudara-saudara kita yang terkena dampak bencana yang ada di toraja, dimana bahwasanya peran mahasiswa adalah perpanjangan tangan dari masyarakat yang membutuhkan dukungan moral, fisik, dan berbagai kebutuhan pokok lainnya," ucapnya.

Salah seorang mahasiswi dari Program Studi (Prodi) Jurnalistik Islam, Kasma memberikan tanggapannya jika Aksi Sosial (Aksos) diadakan. "Mereka sendiri yang sukarela untuk melakukan aksi sosial dan didasari oleh tanpa adanya paksaan. Aksi ini merupakan salah satu bentuk rasa kemanusiaan terhadap sesama manusia. Siapa lagi yang akan membatu kalau bukan kita. Tetapi jika mereka memang tidak mau maka tidak usah, tidak ada paksaan jika memang tidak mau melakukan aksi sosial," katanya.

Kasma juga menuturkan harapannya jika aksi sosial ini diadakan. "Pastinya jika aksi sosial diadakan, semoga hasilnya bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan, dan mudah-mudahan dengan adanya bantuan walaupun sedikit, semoga bisa meringankan beban para korban bencana," tuturnya.

Namun disisi lain pihak DEMA I enggan memberikan tanggapannya mengenai perihal tersebut.


Reporter: ANR/NML/FKS

Redaktur: ALY

Menuju Kampus Inklusif, IAIN Parepare Membuka Jalur Penerimaan Mahasiswa Non-Muslim

 

Ragam Jalur Penerimaan Mahasiswa Baru IAIN Parepare


Kampus, Red Line News-- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare membuka jalur baru untuk calon mahasiswa Non-Muslim. Jalur ini merupakan bagian dari program afirmasi mandiri yang bertujuan untuk memberikan kesempatan belajar bagi semua kalangan, termasuk Non-Muslim, Sabtu (11/05). 

Jalur afirmasi ini merupakan jalur khusus yang disiapkan bagi mereka yang termasuk dalam kategori tertentu, dan baru dilaksanakan tahun ini dengan ragam kategori. 

Salah seorang mahasiswa program studi Ekonomi Syariah, Adryani mengatakan bahwa ia kurang percaya apabila ada kategori non-Muslim ini. "Tidak mungkin non-Muslim masuk di IAIN, jelas-jelas ini kampus Agama Islam dan mata kuliahnya juga dominan isinya berpatok pada Al-Qur'an dan hadits," ungkapnya. 

Selain itu, Adryani juga menuturkan bahwa jika memang non-Muslim sudah masuk di IAIN Parepare, semoga dapat menjaga toleransi bersama. "Semoga kedepannya kalau memang betul sudah masuk, kita bisa menjaga toleransi bersama," tuturnya. 

Kepala Pusat Admisi, Dirga menjelaskan bahwa jalur afirmasi mandiri ini disediakan khusus bagi mereka yang masuk kategori tertentu. "Jalur khusus yang disiapkan bagi mereka yang termasuk dalam kategori tertentu misalnya penyandang disabilitas, jadi tidak usah ikut jalur umum, itu sebagai bentuk kebijakan yang inklusif mengakomodir pihak-pihak tertentu," ujarnya. 

Dirga juga menambahkan bahwa kebijakan ini langsung dari Kementerian Agama dan kurikulum yang digunakan masih tetap sama, tapi mata kuliah bisa berbeda. "Jalur ini inklusivitas kebijakan dari Kementerian Agama, tapi diperlukan secara proporsional dan cuma mata kuliah tertentu diganti dengan program lain seperti mata kuliah Aqidah, mereka cukup mengkonversi tugas-tugasnya," tambahnya. 

Salah seorang dosen IAIN Parepare, Ahdar menjelaskan bahwa kampus telah mengeluarkan visinya yaitu moderat, jadi tidak ada batasan agama lain untuk menuntut ilmu. "Setelah kampus mengeluarkan salah satu visi yakni moderat maka tentu tidak membatasi agama lain untuk bisa menuntut ilmu di kampus selama segala aturan bisa diikuti oleh calon mahasiswa baru non-Muslim. 

Ahdar juga berharap dengan adanya jalur ini tentunya dapat menciptakan lingkungan yang inklusif dan beragam. " Semoga dapat menciptakan lingkungan yang inklusif dan beragam, tentu juga akan menjadikan mahasiswa ke depan bisa berkolaborasi dengan berbagai macam latar belakang," harapnya. 


Reporter: AML, UMI, SGR

Redaktur: MDN

 
Copyright © 2015 LPM REDLINE. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating LPM RED LINE