Notification

×

Iklan

Iklan

Bensin Oplosan Beredar, Ini Tanggapan Dosen dan Mahasiswa IAIN Parepare

Mar 8, 2025 | 3:57:00 PM WIB | 0 Views Last Updated 2025-03-08T07:57:39Z

Ilustrasi Pengisian Bensin

Kampus, Red Line News-- Tanggapan Dosen dan Mahasiswa/i Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, terkait bensin oplosan menyebabkan kerusakan pada kendaraan dan merugikan pengguna. Sabtu (08/03).


Rusdianto Sudirman, selaku dosen Fakultas Syariah dan Hukum Islam (Fakshi) menekankan pentingnya menelusuri asal bensin oplosan. "Bensin oplosan ini perlu dipastikan proses produksinya, apakah oz terjadi di Pertamina, setelah sampai di SPBU, atau di pengecer. Dengan begitu, kita bisa menganalisis siapa yang dapat dimintai pertanggungjawaban. Jika pelakunya adalah Pertamina, maka ada unsur pidana dan perdata yang harus dipertanggungjawabkan," tuturnya.


Saldi, selaku ketua umum Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (Dema-FEBI) menanggapi bahwa kasus ini telah memicu reaksi negatif dari masyarakat. "Kasus ini telah menimbulkan tuntutan ganti rugi dari pengguna kendaraan yang mengalami kerusakan akibat bensin oplosan. Beberapa warganet bahkan menyerukan agar Pertamina bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi," ungkapnya.


Ia juga menegaskan perlunya pengawasan ketat terhadap distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM). "Pengawasan yang lebih ketat terhadap penjualan dan distribusi BBM diperlukan untuk memastikan kualitas bensin sesuai standar. Hukuman yang tegas, termasuk pemberhentian tidak hormat bagi pelaku korupsi, serta penyelidikan aliran dana yang terlibat, penting untuk memberikan efek jera. Kebijakan ini diharapkan dapat menciptakan pasar BBM yang lebih bersih dan melindungi konsumen," harap Saldi.


Sementara itu, Kiky Cantika mahasiswi program studi Manajemen Keuangan Syariah (MKS) menuturkan bahwa dampak penggunaan bensin oplosan bisa sangat merugikan. "Jika penggunaan bensin oplosan terus berlanjut tanpa pengawasan, dampaknya bisa serius dan berlapis. Selain menyebabkan kerusakan pada mesin kendaraan, hal ini juga berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi pengguna," tuturnya.



Reporter: NBP, AST, IWD
Redaktur: SMH
Web & IT: Fitrianti 
TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update