Notification

×

Iklan

Iklan

Mahasiswa Keluhkan Turnitin Kampus yang Tidak Bisa Diakses

Feb 20, 2025 | 9:33:00 PM WIB | 0 Views Last Updated 2025-02-20T13:33:31Z

 

Kepala Sub Bagian Perencana, Organisasi, Dan Hukum


Kampus, Red Line News-- Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare mengeluhkan layanan Turnitin kampus yang tidak dapat diakses. Kondisi ini terutama berdampak pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyusun tugas akhir dan skripsi, Kamis (20/02). 


Reski Aripai, mahasiswa Program Studi Jurnalistik Islam, juga mengalami kendala dalam mengakses Turnitin. "Sebelumnya, saya memiliki link dan bisa mengakses Turnitin kampus yang sangat membantu dalam mengerjakan tugas. Namun, sekarang link tersebut sudah tidak bisa diakses. Mungkin passwordnya telah diganti atau ada link baru yang saya belum ketahui. Akibatnya, saya kesulitan dalam mengerjakan beberapa tugas kampus," ujarnya.


Senada dengan itu, Hasdiana Muin, mahasiswa Program Studi Sejarah Peradaban Islam, menuturkan bahwa banyak mahasiswa yang mengeluhkan layanan Turnitin kampus yang tidak dapat diakses. "Utamanya mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyusun tugas. Ada yang mengatakan bahwa kampus belum membayar biaya langganan Turnitin, sehingga mahasiswa harus mengeluarkan biaya sendiri untuk menggunakan layanan ini di luar kampus," ungkapnya.


Sementara itu, Hasim, selaku Kepala Sub Bagian Perencana, Organisasi dan Hukum, menjelaskan bahwa kampus telah mengevaluasi layanan Turnitin, namun tidak bisa memperpanjang kontrak karena Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang penghematan anggaran. "Setelah tinjauan yang dilakukan oleh Pak Rektor, kami dikejutkan dengan adanya Inpres tersebut, yang mengatur penundaan kontrak. Salah satu latar belakangnya adalah penerbitan surat dari Pendis mengenai anggaran sekitar lima belas miliar, yang kemudian disusul dengan surat tambahan anggaran pada hari Jumat. Akibatnya, seluruh operasional kami terdampak, termasuk layanan Turnitin," tuturnya. 


Ia juga berharap mahasiswa turut serta dalam memperjuangkan pencabutan Inpres tersebut. "Saat ini kebijakan masih bergulir, namun saya tidak bermaksud untuk memprovokasi," tambah Hasim. 



Reporter: JZA, AAS

Redaktur: MDN

Web & IT: Fauzan

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update