Wawancara Dengan Dosen Iain Parepare |
Kampus, Red Line News-- Minimnya kesadaran beberapa mahasiswi terhadap kode etik berpakaian kembali menjadi sorotan. Hal ini menunjukkan kurangnya pemahaman mahasiswi akan pentingnya berpakaian sopan sebagai bagian dari identitas seorang pelajar agama, Kamis (19/12).
inisial NQS, selaku Mahasiswa IAIN Parepare, menerangkan bahwa pelanggaran kode etik oleh mahasiswi mencerminkan perilaku yang tidak bertanggung jawab. "Mahasiswi yang tidak memenuhi kode etik kampus sangat tidak baik untuk dipandang, bisa dibilang merupakan pemandangan kampus dimana kita ini adalah kampus islam," terangnya.
Rusdiyanto, selaku Dosen IAIN Parepare, menuturkan bahwa aturan kode etik yang diterapkan seringkali dilanggar. "Terkait kode etik di kampus, kami sudah memiliki beberapa aturan yang jelas, namun dalam pelaksanaannya, pelanggaran seperti ini menjadi tanggung jawab pihak yang berwenang, yaitu dosen. Oleh karena itu, jika ada pelanggaran, dosen dapat langsung memberikan peringatan kepada mahasiswa yang melanggar," tuturnya.
Ali Rusdi Bedong, selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, dan Kerjasama, mengungkapkan bahwa sudah ada tim penegak kode etik yang ditugaskan beserta beberapa dosen. “IAIN Parepare memiliki tim penegak kode etik yang di sudah di tugasi, di samping itu dosen juga dapat melakukan penegakan kode etik karena secara kewenangan ini tanggung jawab bersama," ungkapnya.
Ali juga berharap adanya kesadaran mahasiswi. "Semoga ini menjadi kesadaran bersama bukan hanya tanggung jawab penegak namun juga semua civitas akademika," harap Ali.
Reporter: DMA
Redaktur: AML
Web & IT: Kiky