Notification

×

Iklan

Iklan

Kasubag Akademik Ungkap Alasan Beberapa Penerima KIP-K Tak Disurvei: Kendala Akses dan Keterbatasan Anggaran

Nov 25, 2024 | 9:48:00 PM WIB | 0 Views Last Updated 2024-11-25T15:29:28Z

 

Dokumentasi Wawancara Kepala Sub Bagian Akademik


Kampus, Red Line News-- Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP-K) Kuliah menuai kontroversi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare. Mahasiswa mempertanyakan kriteria penerima beasiswa yang dinilai tidak tepat sasaran, Minggu (24/11).


Pendaftar KIP tahun 2024 mencapai 600 mahasiswa, namun hanya 300 orang plus 10% dari 300, jadi jumlah keseluruhan 330 yang disurvei.


Abdul Hamid Bustamin, selaku Kepala Sub Bagian (Kasubag) Akademik, mengungkapkan alasan beberapa wilayah penerima KIP tidak di survei. "Karna ada wilayah yang jauh yang tidak bisa dijangkau dengan kendaraan roda empat, kemudian anggaran yang tidak memungkinkan," ungkapnya.


Lebih lanjut nya Hamid menjelaskan bahwa sebenarnya mahasiswa sendiri yang membuat peringkatnya rendah dengan tidak melengkapi berkas-berkas yang diminta. "Secara ekonomi cocok untuk menerima KIP tetapi pada saat pengisian berkas di sistem, ada beberapa berkas yang dia tidak penuhi. Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan Program Keluarga Harapan (PKH) itu kan beda tapi mereka upload sama makanya nilainya rendah. Jadi kalau betul-betul mengisi biodatanya dengan sesuai pasti peringkatnya akan naik dan otomatis lulus," jelasnya hamid.


MF, selaku Mahasiswa pendaftar KIP yang tidak lolos, menerangkan bahwa telah melengkapi berkas-berkas yang diminta tetapi tak kunjung disurvei. "Saya melengkapi semuanya bahkan saya juga memasukan kartu KIP, kartu PKH dan beberapa sertifikat, ketika pengumuman kelulusan berkas nama saya ada namun pada saat waktu survey, rumah saya tidak di kunjungi padahal saya merasa layak menerimanya, pada hari pengumuman wawancara nama saya sudah tidak tercantum, untuk alasannya saya juga tidak tahu kenapa," terangnya.


Salah seorang mahasiswa IAIN Parepare, Dewangga, menanggapi hal tersebut bahwa banyak mahasiswa yang kondisi ekonominya sangat memadai mendapatkan KIP tersebut. "Menurut saya banyak orang yang mendapatkan beasiswa kip tapi dilihat dari finansial ekonominya sangat memadai, dan banyak juga yang kurang mampu malah tidak mempunyai peluang untuk mendapatkan beasiswa kip tersebut," tanggapnya.


Dewangga juga berharap adanya pendataan ulang dari pihak kampus. "Harapan saya adanya pendataan ulang terhadap Mahasiswa kurang mampu dan, kampus harus turun tangan melihat Mahasiswa yang ekonominya tinggi tapi mendapat beasiswa KIP," harap Dewangga.



Reporter: ABL, FHI, FBY

Redaktur: AML

Web & IT: Fauzan

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update