Notification

×

Iklan

Iklan

Protes UKT Naik, Mahasiswa IAIN Parepare Gelar Aksi Demo!

May 22, 2024 | 6:01:00 AM WIB | 0 Views Last Updated 2024-11-22T09:57:36Z

Dokumentasi Persetujuan Surat Pernyataan Kesepakatan 

Kampus, Red Line News-- Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, menggelar aksi unjuk rasa di halaman Gedung Rektorat dan Gerbang Moderasi IAIN Parepare, Rabu (22/05).


Aksi demo yang di labeli Komersialisasi Pendidikan ini menentang kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang ditujukan bagi mahasiswa baru (maba) tahun 2024.


Warek II Bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan Firman, mengatakan bahwa demonstrasi bertujuan untuk menyampaikan aspirasi terkait penetapan UKT agar tidak terjadi ketidak sepahaman. “Demonstrasi bertujuan untuk menyampaikan aspirasi terkait penetapan UKT agar tidak terjadi ketidaksepahaman. UKT didasarkan pada standar biaya pendidikan yang meliputi berbagai faktor, dan jika ada kekhawatiran terkait transparansi, kampus bersedia untuk membuka kembali perhitungan. Meskipun sulit menurunkan UKT tahun ini karena anggaran sudah berjalan. Kampus juga mendorong mahasiswa untuk mengkritisi penggunaan anggaran di fakultas agar sesuai dengan kebutuhan pendidikan,” ungkapnya.


Firman juga menuturkan bahwa pihak kampus akan mendengarkan tuntutan mahasiswa dan mencari solusi yang tidak melanggar aturan. “Untuk tindak lanjut, pihak kampus akan mendengarkan tuntutan mahasiswa dan mencari solusi yang tidak melanggar aturan. Jika perlu revisi, akan dilakukan tetapi berlaku untuk tahun berikutnya,” tuturnya.


Ketua Dema-I Muhammad Risal, mengungkapkan bahwa sepakat dengan adanya demo saat ini dan mendukung aksi yang dilakukan. “Saya sepakat dengan adanya demo saat ini karena penetapan UKT untuk mahasiswa baru sangat memprihatinkan. Tidak ada lagi sistem wawancara seperti yang dilakukan dalam tiga tahun terakhir. Selain itu, SSBOPT (Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi) tidak sesuai dengan komponen yang ditetapkan pada pedoman. Sebagai lembaga kemahasiswaan, kami mendukung aksi yang dilakukan saat ini,” ucapnya.


Muhammad Risal juga berharap semoga pihak pimpinan, khususnya Rektor IAIN Parepare, mengamini tuntutan teman-teman mahasiswa hari ini. “Saya sangat berharap kepada pihak pimpinan bahwa apa yang menjadi tuntutan dari teman-teman mahasiswa hari ini tentu diamini. Dalam artian, beberapa tuntutan yang akan kami berikan nantinya itulah yang perlu diamini oleh pihak kampus itu sendiri, dalam hal ini Rektor IAIN Parepare,” harapnya.


Jendral Lapangan (Jenlap) Sofyan Ahmad, mengungkapkan bahwa awal mula isu beredar tentang dihapuskannya sistem wawancara dalam pengelompokan UKT. “Awal mula ketika isu beredar bahwa tidak ada lagi sistem wawancara dalam pengelompokan UKT, dari situlah kami mulai mengkaji terkait dengan hal tersebut. Nah, saat itu saya dan teman-teman koalisi ormawa membuat kesepakatan untuk menunggu hasil dari pengelompokan UKT. Tepatnya pada tanggal 15 Mei 2024, hasil pengelompokan UKT camaba keluar. Faktanya, banyak sekali UKT camaba yang dikelompokkan melenceng dari aturan KMA No 369 Tahun 2024,” ungkapnya.


Sofyan Ahmad juga berharap semoga kedepannya Rektor IAIN Parepare memperhatikan lagi ketika merumuskan SSBOPT. “Harapan saya, semoga ke depannya rektor IAIN Parepare lebih memperhatikan lagi terkait dengan rincian ketika merumuskan SSBOPT, karena ada beberapa item yang seharusnya tidak dikenakan biaya yang diambil dari UKT mahasiswa itu dimasukkan. Hal itulah yang menyebabkan UKT di kampus IAIN Parepare melonjak tinggi,” pungkasnya.



Reporter: DLR/SMH/FIA

Redaktur: ALY

Web & IT: Rista 

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update