Parepare, Red Line News-- Tobatco store salah satu warkop yang ada di Parepare memberikan fasilitas kepada salah satu perupa asal Pinrang dalam melaksanakan pameran tunggal dengan tema "Sungguh-Sungguh didalam Ketidak sungguhan", (11/2).
Kegiatan pameran ini berlangsung pada tanggal 11 Februari 2023 dari jam 16:21 sampai 23:00 WITA. Adapun agenda tambahan dalam Pameran ini adalah Parade Djimbo oleh Aliansi Mahasiswa Seni (Animasi) IAIN Parepare, Pemutaran Vinyl, dan Instrumental Mukti.
Wahyu selaku owner Tobatco Store Menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk meningkatkan semangat ekspresif seni rupa di kota Parepare, "Kegiatan ini bertujuan untuk merangsang jiwa ekspresif di bidang senirupa terutama di kota Parepare. Kemudian untuk selanjutnya selagi masih ada yang ingin berkolektif akan tetap di laksanakan pameran seperti ini," jelasnya.
Melalui kegiatan ini Wahyu juga berharap kepada mahasiswa untuk lebih berani berkegiatan di luar. "Industri seni rupa semakin maju dan teman-teman di dalam kampus harus berani keluar untuk berkegiatan", ujar Wahyu.
Onet salah satu pengunjung mengungkap bahwa sudah lama tertarik pada dunia kesenian jauh hari sebelum di publikasikannya pameran ini. "Hal seperti ini memang menarik perhatian apalagi di Kota Parepare kita jarang menemukan hal seperti ini dan tentu saja nantinya bisa menjadi pemantik bagi perupa lainya", ungkap Onet.
Ishak Fatarik sebagai perupa dalam kegiatan pameran menyampaikan alasan terkait tema dari pameran ini, "Tema yang ditentukan yaitu Sungguh-sungguh di dalam ketidak sungguhan yang dimana artinya menantang dirinya agar berani untuk memamerkan karyanya ini," jelasnya.
Ishak Fatarik juga menambahkan bahwa akan menggarap beberapa titik di kota Parepare sebagai wadah pameran jika seniman di Parepare tidak mengolahnya,"Bisa saja nantinya titik-titik di kota Parepare akan saya jadikan sebagai tempat pameran saya, selama seniman-seniman yang ada di Kota Parepare ini tidak menggarap atau tidak mengelola lahan yang bisa di dijadikan sebagai wadah pameran Parepare," ungkapnya
Tak lupa ishak Fatarik juga berharap bahwa ingin memiliki museum untuk karyanya sendiri dan setelah selesai berkarya di kota Parepare ia akan kembali ke kota kelahirannya di Kota Pinrang.
Reporter: VRA/IRW
Redaktur: NAR