Pamflet Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum Terpilih DEMA INSTITUT IAIN Parepare 5 Januari 2022 |
Kampus, Red Line News-- Pemilihan Raya (PEMIRA) yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) telah berakhir, sebagai puncaknya Muh Zaldy Febry dan Muhammad Rismal dinobatkan sebagai Ketua dan Wakil Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut periode 2022-2023, (04/01).
Pasangan ini berhasil unggul dengan perolehan 735 suara dari 2067 orang yang ikut memilih, dengan jumlah suara tidak sah sebanyak 258.
Muh Zaldy Febry selaku Ketua DEMA-I terpilih mengungkapkan perasaannya telah memenangkan PEMIRA kali ini, tak lupa Ketua DEMA-I ini juga menyampaikan rasa terimakasih kepada semua yang telah mendukungnya. "Perasaan haru dan bahagia tergambarkan bukan kepada saya seorang, tapi kepada seluruh tim pendukung 01 yang telah bekerja dengan sangat kerasnya dalam mengawal PEMIRA kandidat 01.
Saya dan Rismal mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh teman-teman pendukung nomor urut 01, karena selama ini telah mengawal serta memberikan waktu dan tenaganya untuk datang memilih kami, dan mempercayakan kampus IAIN Parepare kepada kami," ungkapnya.
"Harapan kami kedepannya adalah bagaimana nantinya bisa bekerjasama serta menjalin tali silaturahmi kembali dengan seluruh pihak-pihak yang terlibat dalam PEMIRA tahun ini, serta perencanaan yang akan kami susun bersamaan dengan struktural yang ada, dan implementasi dari Visi dan Misi yang telah kami susun sedemikian rupa," tambahnya.
Muhammad Fajar selaku Ketua Demisioner DEMA-I Tahun 2021 menyampaikan beberapa pesan dan harapannya untuk DEMA-I yang terpilih. "Harapan saya pribadi dan beberapa teman-teman dari DEMA-I, tentu mengharapkan bagaimana kandidat terpilih mampu mewujudkan setiap visi dan misinya dengan baik dan lancar, tepat sasaran, tepat waktu, dan tentu harapan besar dari seluruh mahasiswa adalah bagaimana setiap ketua dan wakil yang terpilih mampu menyuarakan aspirasi-aspirasi seluruh teman-teman mahasiswa. Adapun harapan besarnya adalah bagaimana kedepannya Dewan Eksekutif Mahasiswa mampu lagi untuk menyentuh seluruh mahasiswa," harapnya.
Perhitungan suara sempat diwarnai perdebatan antara pihak KPUM dan saksi dari kandidat dikarenakan banyak surat suara yang batal.
Pihak KPUM beranggapan bahwa surat suara tersebut memang sudah turun dan kesepakatan dan disepakati bersama bahwa itu memang benar-benar batal.
Untungnya, perdebatan tersebut dapat ditangani dengan dengan baik dan tidak berlarut. Dimana untuk solusi selanjutnya perlu adanya sosialisasi kepada mahasiswa mengenai surat suara yang sah dan tidak sah.
Reporter: RAF
Redaktur: IDL
Web & IT: Rista