Buku Pedoman Karya Tulis Ilmiah 29 Januari 2021 |
Kampus, Red Line News-- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare telah menerbitkan buku pedoman baru karya tulis ilmiah sebagai acuan Mahasiswa akhir untuk menuliskan skripsinya, (25/01).
Kamal Zubair selaku Ketua Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) membenarkan adanya penerbitan buku tersebut. "Buku pedoman baru adalah revisi dari buku pedoman lama tahun 2013 dan tinggal menunggu penetapan dari rektor. Insya Allah bisa diberlakukan di semester genap," ungkapnya.
"Buku yang baru ini lebih efisien kerena hanya persetujuan dari pembimbing dan pengesahan penguji serta hanya dekan yang bertanda tangan bukan rektor," lanjut Kamal Zubair.
Kamal Zubair juga menjelaskan perbedaan antara buku pedoman yang lama dengan buku pedoman yang baru. "Buku ini lebih praktis kemudian hanya memuat teknik-teknik penulisan dari beberapa karya ilmiah. Arah buku baru ini adalah menyarankan supaya mahasiswa ketika menulis karya tulis ilmiah khususnya skripsi menggunakan aplikasi, tujuannya supaya nanti ketika mengutip tulisan secara otomatis terbaca dan memang dibuku itu dianjurkan untuk mengutip dosen IAIN parepare karena itu akan berdampak kepada sitasi daripada dosen kampus kita dan akan mempengaruhi akreditasi kampus kita," jelasnya.
"Salah satu alasan diterbitkannya buku pedoman baru karena buku yang lama masih Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) sekarang sudah IAIN, jadi perlu penyesuaian. Buku sudah tersedia di perpustakaan, juga sudah di distribusikan ke Fakultas dan nanti juga bisa dilihat di repositori perpustakaan," tambah Kamal Zubair.
Muhammad Syukur seorang Mahasiswa akhir Program Studi (Prodi) Jurnalistik Islam (JI) mengungkapkan terkait penerbitan buku pedoman baru itu. "Mungkin terkait adanya buku pedoman baru karya tulis ilmiah yang diterbitkan oleh kampus adalah sesuatu yang sangat baik. Namun, disisi lain mestinya ada kemudian sosialisasi serta pengenalan kepada Mahasiswa akhir karena masih banyak Mahasiswa yang belum tahu dikarenakannya kurangnya komunikasi sehingga, hal yang demikian tentu masih kurang efektif ketika hal ini betul-betul sudah menjadi pedoman untuk mahasiswa tingkat akhir. Apalagi ini adalah pedoman bisa kita katakan sebagai pegangan bagi setiap Mahasiswa akhir secara umum," ungkapnya.
"Harapan saya ada satu terobosan yang kemudian diberikan oleh kampus untuk bagaimana kemudian secara khusus Mahasiswa akhir memahami apa sebenarnya yang terkandung dalam buku pedoman baru itu sendiri. Sehingga nantinya mampu dipegang teguh dan diemban sebagai pegangan bagi Mahasiswa akhir." harap Muhammad Syukur.
Reporter : HRY/NHT
Redaktur : MLD
Web & IT: Amel