Agung Arra Mahasiswa Program Studi Manajemen Dakwah IAIN Parepare 25 September 2020 |
Penulis : Agung Arra Mahasiswa Prodi Manajemen Dakwah Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Parepare
OPINI -- Selamat datang mahasiswa baru dari setiap sekolah menengah, mulai dari mahasiswa pelosok maupun mahasiswa yang berkediaman di kota Madani, menjadi mahasiswa adalah tanggung jawab moral yang harus di emban karena tidak semua dari kita mampu untuk melanjutkan pendidikan sampai ke perguruan tinggi.
Mahasiswa adalah sebutan bagi mereka yang menempuh pendidikan tinggi di sebuah sekolah tinggi dan yang paling umum adalah Universitas. Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat ilmiah yang memperoleh statusnya karena ada kontrak dengan perguruan tinggi.
Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dan ilmuan muda dalam suatu lapisan masyarakat. Selama menempuh pendidikannya, mahasiswa memegang hierarkis pendidikan tertinggi dari struktur pendidikan yang ada di Indonesia.
Sebagai seorang mahasiswa dicetak untuk menjadi sarjana yang mempunyai kemampuan tinggi dalam bidang apapun baik akademis atau non akademis, seperti kemampuan dalam berorganisasi, intelektual, dan profesional.
Memperoleh nilai moral yang tinggi juga merupakan suatu keharusan untuk menjadi seorang mahasiswa. Karena generasi yang bisa membangun bangsa menjadi yang lebih baik dimulai dari memiliki moral yang sehat, serta yang bisa berbaur dengan masyarakat.
Mahasiswa merupakan asset masa depan bangsa, karena merekalah yang paling berpeluang untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dimana keduanya menjadi alat penyelesai utama masalah dalam kehidupan berbangsa masa kini dan masa mendatang, mahasiswa juga sebagai kelompok strategis yang memiliki peluang untuk mengembangkan idealismenya, karena dengan idealisme dapat berkembang dengan subur jiwa semangat untuk membangun solidaritas dan perbuhan secara kolektif dan menjadi saksi atas ketimpangan sosial yang terjadi di sekitar.
Jika kiranya hidup adalah sebuah skenario panjang yang sedang melakoni peran sebagai teman yang setia tiap saat. Siaga mendengarkan cerita tentang apapun itu, dari hal yang tidak penting sampai pada hal yang penting.
Ajakan untuk ikut dalam organisasi adalah hal yang sudah sejak lama telah di populerkan oleh orang yang lebih dulu menginjakkan kaki di dunia kampus, karena paradigma mereka tentang organisasi adalah rumah belajar dan ruang yang penuh dengan pengetahuan dan pada dasarnya organisasi adalah sebuah wadah yang terdiri dari beberapa orang yang mempunyai tujuan visi dan misi yang sama dalam melakukan perubahan terhadap apa yang terjadi di lingkungan di sekitar.
Mahasiswa yang aktif berorganisasi secara konsisten semata-mata memiliki pemahaman bahwa organisasi kemahasiswaan merupakan sebuah sarana yang efektif dalam mengkaderkan dirinya sendiri untuk ke depan. Sebagian diantaranya masih mempunyai keyakinan pandangan bahwa kampus merupakan tempat menimba ilmu yang tidak memiliki batas seolah kampus menyediakan semua pelajaran yg benar-benar dibutuhkan pada realitas sosial.
Dengan bergabung aktif dalam organisasi kemahasiswaan yang bersifat intra maupun ekstra kampus akan berefek kepada perubahan yang signifikan terhadap wawasan, cara berfikir, pengetahuan dan ilmu-ilmu sosialisasi, kepemimpinan serta manajemen kepemimpinan yang lagi-lagi notabenenya tidak diajarkan dalam kurikulum normative Perguruan Tinggi.
Pemahaman arti penting sebuah organisasi dan aktivitas organisasi mahasiswa adalah salah satu persoalan yang pertama-tama harus diluruskan. Adanya anggapan bahwa berorganisasi berarti lambat selesai atau berorganisasi khususnya di kampus tidak lebih dari sekedar membuang sebagian waktu, energi, ajang memamerkan eksistensi dan lain-lain sebagainya merupakan bukti adanya kesalahpahaman tentang persepsi sebagian mahasiswa tentang organisasi itu sendiri.
Padahal dengan bergabung dengan satu organisasi atau beberapa organisasi mendapat banyak manfaat dan pengalaman yang sangat berkesan. Contohnya saja ketika bergabung dengan suatu organisasi dan anggotanya dari berbagai daerah dan mindset berfikir akan terbangun bahwa saudara saya ada dimana-mana, karena jika saya ingin keluar kota dan ingin mencari tempat penginapan, tidakperlu repot-repot untuk mencari penginapan, cukup dengan menghubungi salah satu teman organisasi akan mendapat penginapan bahkan dia akan memberinya secara gratis.
Seorang organisator terkadang sering dijadikan sebagai pemimpin dalam suatu forum, karena mereka percaya bahwa dia mempunyai kemampuan untuk dapat tampil didepan umum dan berargumen dengan baik.
Organisasi mengajarkan kita untuk menjadi mahasiswa yang aktif, kreatif dan mampu berkomunikasi dengan siapa saja. Kita dapat belajar dengan siapa saja dalam organisasi termasuk dengan orang yang baru saja kita kenal.
Organisasi lagi-lagi mengajarkan kepada mahasiswa apa yang disebut sebagai pengawalan kebijakan korporasi maupun birokrasi, ketika kebijakan yang di keluarkan tidak sesuai dengan kebutuhan rakyat kecil maka kebijakan itu harus dilawan. Hal ini sangat relevan dengan apa yang di katakan oleh Pramoedya ananta Toer bahwa didiklah rakyat dengan organisasi dan didiklah penguasa dengan perlawanan, karena sejatinya mahasiswa memiliki peran ganda sebagai kaum terpelajar dan kaum penyambung lidah masyarakat, agen perubahan, dan pengontrolan sosial.
Untuk kalian yang takut atau tidak ada keinginan sama sekali bergabung dengan organisasi cobalah untuk bergabung, jangan merasa takut dengan hal yang baru. Rasa takut hanya akan terus menghantuimu saja dan akan menghambat kemampuan berkarya maupun berekspresi. Berkreasilah jangan menyimpan atau menyembunyikan karyamu, berkaryalah untuk bangsa, tunjukkan pada bangsa bahwa kita mampu untuk menjadi yang terbaik dan berekspresi lah bahwa dunia ini tidak hanya numpang ketawa, tapi ada peran dan tanggung jawab yang harus diselesaikan sebagai mahluk sosial atau mahluk yang saling membutuhkan antara satu sama lain.
#Mariki Berorganisasi