Penulis : Hanakimi
Seperti itu..
Aku mengenalmu..
Beberapa tahun lalu..
Waktu itu..
Masih duduk di bangku menengah pertama..
Aku tahu..
Kalau kamu adalah keluarga dari paman dan bibi..
Begitu juga kamu tahu..
Dari dulu..
Aku sering melihatmu..
Tapi bersama teman istimewamu..
Sering ku lihat..
Kamu gonta ganti teman, aku kurang faham mungkin mulai tidak cocok atau juga tidak saling mengerti..
(Yang jelas itu bukan urusan ku)
Singkat cerita..
Aku berteman dekat dengan sohib mu, yaitu (Bla..bla..) Yah jelas lah kamu tahu kan?
Semua itu berjalan sampai masuk bangku perguruan tinggi..
Yah nama nya manusia kadang ada yang cocok dan ada juga yang tidak ketemu jalan fikiran nya.
Setelah itu..
Aku teruskan perjalanan kaki..
Bertapa di asrama kurang lebih 1 tahun..
Menimbah ilmu bahasa arab dan inggris
(Yah kurang lebih nya masuk kuping kanan keluar kuping kiri)
Disini..
Aku menemui hari yang baru dan teman baru..
Dia merupakan guru spiritual di asrama,
Seperti remaja pada umum nya. Aku mulai mencari tahu tentang diri nya, ternyata beliau adalah seorang hafidz (Penghafal Qur'an) Alangkah lucu Nya !!
Seorang manusia biasa yang tidak ada apa - apa nya ingin berteman dengan penghafal al qur'an (Sungguh Nihil)
Di asrama semua mahasiswa dan mahasiswi harus mampu membaca al qur'an sedangkan pada saat itu aku masih terbata - bata karena sudah terlalu lama tidak pernah mengaji lagi.
Dengan penuh semangat, salah seorang teman mengajak aku untuk ikut pengajian yang di selenggarakan oleh Komunitas Bimbingan Dakwah. Maka aku pun ikut serta dalam pelatihan itu, dari sini lah kisah itu di mulai karena sering nya bertemu belajar di selingi dengan canda dan tawa.
Sedikit demi sedikit, aku pun mulai terbawa oleh asmara (astagfirullah)
"Wahai hati.. sadarlah kamu tidak boleh melakukan hal ini"
Ku dengar kabar hangat dari salah seorang teman bahwa guru spiritual itu sudah menikah dengan perempuan pilihan orang tua nya. (Yang pasti sama lah dengan profesi Nya)
Hahahah ! Seolah cambukan untuk diri sendiri yang harus nya menyadari bahwa candu itu hadir di waktu yang tidak tepat dan bukan pada porsi nya.
Apa yang terbesit di fikiran ku, kini telah sampai di hati ku. Beberapa lama aku ber media sosial begitu banyak teman di dunia maya termasuk dia (Pemuda Berpeci)
Sungguh !!
Tidak percaya tiba - tiba muncul pesan singkat di massager
P : Assalamualaikum Ukhty😊
A : Waalaikum salam
P : Anak kuliahan yah ukthy? 😊
A : Iya
P : Kalau boleh tahu sudah semester berapa?
A : Semester 4
P : Wah.. sudah final berarti yah
A : alhamdulillah
P : Kamu tinggal di mana?
A : Di kost
P : Sering keluar rumah?
A : Gak (Kecuali ada kegiatan organisasi)
P : Oh .. Aku mau ke kampus kamu tapi agak lupa jalan ke sana 🤔
A : Tanya kan om google
P : Kira Kira bisa keluar gak yah?
A : Jangan !! Aku malu apalagi anak kost lagian kamu siapa? Kita baru kenal kan.
P : Gak apa apa lah lebih kenal supaya lebih dekat lagi.
A : ....
Setelah itu, aku mulai merasa ada yang aneh jadi aku putuskan untuk menghapus pesan pemuda berpeci itu.
Beberapa hari berlalu ada pesan lagi
P : Assalamualaikum😊 Apa kabar?
A : Waalaikum salam kabar baik.
P : Punya akun bbm yah?
A : Ada
P : boleh di invite,😊
A : Iya. Tapi saya lupa berapa lagi
P : Astagfirullah😂 cukup mengagetkan sih heheh ..kalau gak bisa juga gak apa apa
A : Ok. Tunggu yah
Hari demi hari..
Tiada henti untuk berkomunikasi..
Dari sini..
Aku mulai faham lagi..
Bahwa aku telah gagal membentengi diri..
Semestinya tidak ku sambung percakapan hari itu..
Semakin berlalu..
Aku dan Dia (Pemuda Berpeci) Semakin akrab, dia mencoba mengatakan bahwa
" Aku ingin menikah dengan mu. Bolekah kira Nya? "
Alangkah kaget Nya dan agak tersipu malu juga. Baru pertama kali ada kenalan mengatakan sperti ini.
Tiba - tiba saat di kampung halaman dia berkata bahwa besok aku akan datang ke rumah mu ! Betapa kaget nya, serontah aku pun termenung di dalam kamar.
Setelah kedatangan Nya di rumah,
membuka pintu lebar lebar dari orang tua ku.
Ayah bilang " Lucuh sekali teman mu itu,
masa dia bilang mau pulang cepat karena nanti
di marahi mama kalau lambat" ujar Nya.
Ayah bilang " Itu orang lemah dan anak manja !!
Jangan mau"
Hari berlalu..
Kami semakin dekat..
Lebih dari pemahaman ke dua orang tua..
Bahwa aku dan dia cukup berjarak, namun kami telah terlibat candu..
Yah lagi dan lagi..
Aku harus menikmati candu yang telah aku buat sendiri..
Singkat cerita, setelah perjalanan kurang lebih 2 tahun lamanya. Yah hubungan itu di goyah kan dengan begitu banyak masalah termasuk aku di lamar oleh teman sekolah dasar yang sudah menyukai ku kurang lebih 5 tahun lamanya, akan tetapi aku tidak pernah membuka hati untuk nya. Meski begitu hati pun terbuka untuk orang yang aku kira adalah candu asmara ku..
Hubungan terus berlanjut sampai pada bulan 12 tahun 2018, komunikasi antara aku dan dia sudah berkurang tidak selancar yang dulu lagi. Terlebih pda saat yudisium dia tidak datang.. aku masih bisa memahami tapi pada hari istimewa itu telah tiba "Wisudah 2019" dia tidak juga datang menemui ku, sudah kurang lebih 4 bulan lama nya kami tidak pernah bertemu dan komunikasi tidak berjalan lancar.
Sejak hari itu, aku sudah memutuskan untuk mengakhiri hubungan terlarang itu..
Dia pun biasa saja, seolah sama sekali tidak merasa bersalah dengan yang telah dia lakukan !!
Sungguh !!
Bodoh aku
Sudah tahu
Kalau dia bukan untuk ku
Tapi masih saja
Terus mengharap nya.
Semua yang telah ku lalui dengan dia (Pemuda berpeci)
Seperti "SAMPAH" yang apabila aku mengingat nya
Sangat menjijikkan sekali !!
Astagfirullah..
Lalu siapa kah sebenar nya sosok candu
asmara itu? Ku teruskan perjalanan panjang yang begitu melelahkan, sampai aku menerima panggilan kerja oleh bibi ke papua. Tanpa ragu - ragu aku menerima tawaran itu, tepat pada bulan juli tahun lalu aku berangkat ke sana bersama bibi.
Betapa aneh terasa seperti terasing di kampung orang. Aku mencoba untuk memulai kehidupan baru, bangkit dari keterpurukan yang telah merusak memori ku. Semoga ini lah pilihan yang terbaik dan jalan untuk menemukan yang terbaik.
Meski pada hari itu, memang hanya "kerja..kerja dan kerja yang menjadi prioritas ku" telah ku sibukkan diri dengan berbagai aktifitas, membantu bibi jualan kue dan membuka kursus bahasa inggris di sekolah yang aku tempati mengajar.
Sampai di titik ini, begitu banyak godaan dan rintangan yang harus ku hadapi namun tidak pernah sedikit pun aku mencoba untuk membuka hati lagi. Karena menurutku sudah saatnya untuk memilih yang lebih bijak dan lebih serius (Heheh)
Di sekolah ini ada salah satu penjaga atau petugas pengamanan yang sangat sering mengganggu guru bujang.
Suatu hari aku mulai kelelahan menunggu angkot datang lalu lalang di seberang jalan, paman juga tak bisa menjemput karena ada urusan jadi dengan sangat terpaksa, aku pun harus minta tolong sama bapak petugas itu "Om..minta tolong yah antar saya pulang.." Ibah ku
Katanya " Boleh.. tapi peluk aku yah dari belakang" Astagfirullah !!
Dalam hati berucap "Om sadar sudah punya anak dan istri..jangan kecentilan sama orang.." Yah tapi mau gimana lagi dengan terpaksa aku naik dan menyimpan tas di bagian tengah (agar ada jarak)
Di perjalanan, sungguh menyebalkan petugas ini bertanya lagi "Ibu guru...sudah menikah kah? Saya lihat ada cincin di jari manis" Aku jawab aja ! "Iya..kami sudah punya anak juga" celoteh ku
Sejak saat itu, petugas pun tidak pernah berani mengganggu ku. Hehehe terima
kasih banyak.
Singkat cerita,
Malam itu pun datang.
Orang tua menelfon dari kampung halaman.
Assalamualaikum nak !
Iya. Mak, Waalaikum salam.
Apa kamu sudah siap untuk menikah tahun ini?
Memang nya ada apa mak?
Ada pemuda yang datang menghitbah mu melalui perantara paman dan bibi mu !
Apa kamu setujuh nak?
Dalam hati kecil terdiam (Siapa yah.)
Wah memangnya siapa mak?
Nanti bibi mu yang akan beritahu,
Telfon berdering
"KRIK..KRIK...KRIK..."
Assalamualaikum.
Waalaikum salam.
Ini bibi mu nak.
Oh iya, ada apa bibi.
Sudah dengar soal perjodohan itu?
Iya. Sudah, tapi saya butuh waktu untuk berfikir.
Ku buka sajadah panjang, seraya
bertasbih dan berdoa kepada allah swt
Meminta petunjuk serta jalan keluar.
Lalu tiba - tiba wajah orang itu muncul, yang tidak lain adalah sohib dari teman istimewa di masa sekolah dulu.
Dia yang sering gonta ganti teman jalan,
Dia juga keponakan dari paman.
Dia juga kakak kelas yang cuek.
Dia juga kakak kelas yang tidak banyak cerita.
Bahkan meski tahu dia keluarga dari bibi, tapi kami tidak pernah bertegur sapa waktu sekolah. Yah, itulah namanya jodoh, jalan tuhan mempertemukan memang selalu berbeda dan kadang sweet seperti yang aku alami.
PDKT kami, saat berada di studio foto untuk berfoto di buku nikah nanti.
Aku sangat merasa malu dan gemetaran saat melihat nya, setelah sekian lama.
Bibi bilang " Tukeran nomor hp gih, supaya lebih kenal " Yah... dia beneran mendekat di tempat duduk ku dan lebih dekat, kemudian dengan nada suara gemetar ia bilang " Tulismi nomor ta disini"
Setelah hari itu,
Menjadi pertemuan yang indah.
Dinanti dan selalu di rindu.
Dimana aku menjadi begitu rindu.
Saat tidak bisa melihat wajah Nya.
Wahai dzat yang membolak balik hati? Apakah ini memang sudah jalan darimu,
Sampai pada hari itu kami pun resmi menjadi suami istri, semoga sakinah mawaddah dan warohma.
Aamiin
Dia lah sosok yang selama ini ku cari
Dia lah sosok yang akan menjadi teman sejatih
Dia juga lah sosok candu asmara yang terakhir.
"Allah Swt tahu apa yang terbaik untuk mu sedangkan kamu hanya memahami yang baik menurutmu !"
"Cintai dan benci sesuatu dengan sekedar Nya saja ! Karena, bisa jadi apa yang kamu cinta menjadi hal yang paling kamu benci dan apa yang kamu benci menjadi hal yang kamu cintai."
Sekian.
Tulisan yang dipublikasikan di media online ini menjadi tanggung jawab penulis secara pribadi.
LPM Red Line tidak bertanggung jawab atas persoalan hukum yang muncul atas tulisan yang dipublikasikan.
Seperti itu..
Aku mengenalmu..
Beberapa tahun lalu..
Waktu itu..
Masih duduk di bangku menengah pertama..
Aku tahu..
Kalau kamu adalah keluarga dari paman dan bibi..
Begitu juga kamu tahu..
Dari dulu..
Aku sering melihatmu..
Tapi bersama teman istimewamu..
Sering ku lihat..
Kamu gonta ganti teman, aku kurang faham mungkin mulai tidak cocok atau juga tidak saling mengerti..
(Yang jelas itu bukan urusan ku)
Singkat cerita..
Aku berteman dekat dengan sohib mu, yaitu (Bla..bla..) Yah jelas lah kamu tahu kan?
Semua itu berjalan sampai masuk bangku perguruan tinggi..
Yah nama nya manusia kadang ada yang cocok dan ada juga yang tidak ketemu jalan fikiran nya.
Setelah itu..
Aku teruskan perjalanan kaki..
Bertapa di asrama kurang lebih 1 tahun..
Menimbah ilmu bahasa arab dan inggris
(Yah kurang lebih nya masuk kuping kanan keluar kuping kiri)
Disini..
Aku menemui hari yang baru dan teman baru..
Dia merupakan guru spiritual di asrama,
Seperti remaja pada umum nya. Aku mulai mencari tahu tentang diri nya, ternyata beliau adalah seorang hafidz (Penghafal Qur'an) Alangkah lucu Nya !!
Seorang manusia biasa yang tidak ada apa - apa nya ingin berteman dengan penghafal al qur'an (Sungguh Nihil)
Di asrama semua mahasiswa dan mahasiswi harus mampu membaca al qur'an sedangkan pada saat itu aku masih terbata - bata karena sudah terlalu lama tidak pernah mengaji lagi.
Dengan penuh semangat, salah seorang teman mengajak aku untuk ikut pengajian yang di selenggarakan oleh Komunitas Bimbingan Dakwah. Maka aku pun ikut serta dalam pelatihan itu, dari sini lah kisah itu di mulai karena sering nya bertemu belajar di selingi dengan canda dan tawa.
Sedikit demi sedikit, aku pun mulai terbawa oleh asmara (astagfirullah)
"Wahai hati.. sadarlah kamu tidak boleh melakukan hal ini"
Ku dengar kabar hangat dari salah seorang teman bahwa guru spiritual itu sudah menikah dengan perempuan pilihan orang tua nya. (Yang pasti sama lah dengan profesi Nya)
Hahahah ! Seolah cambukan untuk diri sendiri yang harus nya menyadari bahwa candu itu hadir di waktu yang tidak tepat dan bukan pada porsi nya.
Apa yang terbesit di fikiran ku, kini telah sampai di hati ku. Beberapa lama aku ber media sosial begitu banyak teman di dunia maya termasuk dia (Pemuda Berpeci)
Sungguh !!
Tidak percaya tiba - tiba muncul pesan singkat di massager
P : Assalamualaikum Ukhty😊
A : Waalaikum salam
P : Anak kuliahan yah ukthy? 😊
A : Iya
P : Kalau boleh tahu sudah semester berapa?
A : Semester 4
P : Wah.. sudah final berarti yah
A : alhamdulillah
P : Kamu tinggal di mana?
A : Di kost
P : Sering keluar rumah?
A : Gak (Kecuali ada kegiatan organisasi)
P : Oh .. Aku mau ke kampus kamu tapi agak lupa jalan ke sana 🤔
A : Tanya kan om google
P : Kira Kira bisa keluar gak yah?
A : Jangan !! Aku malu apalagi anak kost lagian kamu siapa? Kita baru kenal kan.
P : Gak apa apa lah lebih kenal supaya lebih dekat lagi.
A : ....
Setelah itu, aku mulai merasa ada yang aneh jadi aku putuskan untuk menghapus pesan pemuda berpeci itu.
Beberapa hari berlalu ada pesan lagi
P : Assalamualaikum😊 Apa kabar?
A : Waalaikum salam kabar baik.
P : Punya akun bbm yah?
A : Ada
P : boleh di invite,😊
A : Iya. Tapi saya lupa berapa lagi
P : Astagfirullah😂 cukup mengagetkan sih heheh ..kalau gak bisa juga gak apa apa
A : Ok. Tunggu yah
Hari demi hari..
Tiada henti untuk berkomunikasi..
Dari sini..
Aku mulai faham lagi..
Bahwa aku telah gagal membentengi diri..
Semestinya tidak ku sambung percakapan hari itu..
Semakin berlalu..
Aku dan Dia (Pemuda Berpeci) Semakin akrab, dia mencoba mengatakan bahwa
" Aku ingin menikah dengan mu. Bolekah kira Nya? "
Alangkah kaget Nya dan agak tersipu malu juga. Baru pertama kali ada kenalan mengatakan sperti ini.
Tiba - tiba saat di kampung halaman dia berkata bahwa besok aku akan datang ke rumah mu ! Betapa kaget nya, serontah aku pun termenung di dalam kamar.
Setelah kedatangan Nya di rumah,
membuka pintu lebar lebar dari orang tua ku.
Ayah bilang " Lucuh sekali teman mu itu,
masa dia bilang mau pulang cepat karena nanti
di marahi mama kalau lambat" ujar Nya.
Ayah bilang " Itu orang lemah dan anak manja !!
Jangan mau"
Hari berlalu..
Kami semakin dekat..
Lebih dari pemahaman ke dua orang tua..
Bahwa aku dan dia cukup berjarak, namun kami telah terlibat candu..
Yah lagi dan lagi..
Aku harus menikmati candu yang telah aku buat sendiri..
Singkat cerita, setelah perjalanan kurang lebih 2 tahun lamanya. Yah hubungan itu di goyah kan dengan begitu banyak masalah termasuk aku di lamar oleh teman sekolah dasar yang sudah menyukai ku kurang lebih 5 tahun lamanya, akan tetapi aku tidak pernah membuka hati untuk nya. Meski begitu hati pun terbuka untuk orang yang aku kira adalah candu asmara ku..
Hubungan terus berlanjut sampai pada bulan 12 tahun 2018, komunikasi antara aku dan dia sudah berkurang tidak selancar yang dulu lagi. Terlebih pda saat yudisium dia tidak datang.. aku masih bisa memahami tapi pada hari istimewa itu telah tiba "Wisudah 2019" dia tidak juga datang menemui ku, sudah kurang lebih 4 bulan lama nya kami tidak pernah bertemu dan komunikasi tidak berjalan lancar.
Sejak hari itu, aku sudah memutuskan untuk mengakhiri hubungan terlarang itu..
Dia pun biasa saja, seolah sama sekali tidak merasa bersalah dengan yang telah dia lakukan !!
Sungguh !!
Bodoh aku
Sudah tahu
Kalau dia bukan untuk ku
Tapi masih saja
Terus mengharap nya.
Semua yang telah ku lalui dengan dia (Pemuda berpeci)
Seperti "SAMPAH" yang apabila aku mengingat nya
Sangat menjijikkan sekali !!
Astagfirullah..
Lalu siapa kah sebenar nya sosok candu
asmara itu? Ku teruskan perjalanan panjang yang begitu melelahkan, sampai aku menerima panggilan kerja oleh bibi ke papua. Tanpa ragu - ragu aku menerima tawaran itu, tepat pada bulan juli tahun lalu aku berangkat ke sana bersama bibi.
Betapa aneh terasa seperti terasing di kampung orang. Aku mencoba untuk memulai kehidupan baru, bangkit dari keterpurukan yang telah merusak memori ku. Semoga ini lah pilihan yang terbaik dan jalan untuk menemukan yang terbaik.
Meski pada hari itu, memang hanya "kerja..kerja dan kerja yang menjadi prioritas ku" telah ku sibukkan diri dengan berbagai aktifitas, membantu bibi jualan kue dan membuka kursus bahasa inggris di sekolah yang aku tempati mengajar.
Sampai di titik ini, begitu banyak godaan dan rintangan yang harus ku hadapi namun tidak pernah sedikit pun aku mencoba untuk membuka hati lagi. Karena menurutku sudah saatnya untuk memilih yang lebih bijak dan lebih serius (Heheh)
Di sekolah ini ada salah satu penjaga atau petugas pengamanan yang sangat sering mengganggu guru bujang.
Suatu hari aku mulai kelelahan menunggu angkot datang lalu lalang di seberang jalan, paman juga tak bisa menjemput karena ada urusan jadi dengan sangat terpaksa, aku pun harus minta tolong sama bapak petugas itu "Om..minta tolong yah antar saya pulang.." Ibah ku
Katanya " Boleh.. tapi peluk aku yah dari belakang" Astagfirullah !!
Dalam hati berucap "Om sadar sudah punya anak dan istri..jangan kecentilan sama orang.." Yah tapi mau gimana lagi dengan terpaksa aku naik dan menyimpan tas di bagian tengah (agar ada jarak)
Di perjalanan, sungguh menyebalkan petugas ini bertanya lagi "Ibu guru...sudah menikah kah? Saya lihat ada cincin di jari manis" Aku jawab aja ! "Iya..kami sudah punya anak juga" celoteh ku
Sejak saat itu, petugas pun tidak pernah berani mengganggu ku. Hehehe terima
kasih banyak.
Singkat cerita,
Malam itu pun datang.
Orang tua menelfon dari kampung halaman.
Assalamualaikum nak !
Iya. Mak, Waalaikum salam.
Apa kamu sudah siap untuk menikah tahun ini?
Memang nya ada apa mak?
Ada pemuda yang datang menghitbah mu melalui perantara paman dan bibi mu !
Apa kamu setujuh nak?
Dalam hati kecil terdiam (Siapa yah.)
Wah memangnya siapa mak?
Nanti bibi mu yang akan beritahu,
Telfon berdering
"KRIK..KRIK...KRIK..."
Assalamualaikum.
Waalaikum salam.
Ini bibi mu nak.
Oh iya, ada apa bibi.
Sudah dengar soal perjodohan itu?
Iya. Sudah, tapi saya butuh waktu untuk berfikir.
Ku buka sajadah panjang, seraya
bertasbih dan berdoa kepada allah swt
Meminta petunjuk serta jalan keluar.
Lalu tiba - tiba wajah orang itu muncul, yang tidak lain adalah sohib dari teman istimewa di masa sekolah dulu.
Dia yang sering gonta ganti teman jalan,
Dia juga keponakan dari paman.
Dia juga kakak kelas yang cuek.
Dia juga kakak kelas yang tidak banyak cerita.
Bahkan meski tahu dia keluarga dari bibi, tapi kami tidak pernah bertegur sapa waktu sekolah. Yah, itulah namanya jodoh, jalan tuhan mempertemukan memang selalu berbeda dan kadang sweet seperti yang aku alami.
PDKT kami, saat berada di studio foto untuk berfoto di buku nikah nanti.
Aku sangat merasa malu dan gemetaran saat melihat nya, setelah sekian lama.
Bibi bilang " Tukeran nomor hp gih, supaya lebih kenal " Yah... dia beneran mendekat di tempat duduk ku dan lebih dekat, kemudian dengan nada suara gemetar ia bilang " Tulismi nomor ta disini"
Setelah hari itu,
Menjadi pertemuan yang indah.
Dinanti dan selalu di rindu.
Dimana aku menjadi begitu rindu.
Saat tidak bisa melihat wajah Nya.
Wahai dzat yang membolak balik hati? Apakah ini memang sudah jalan darimu,
Sampai pada hari itu kami pun resmi menjadi suami istri, semoga sakinah mawaddah dan warohma.
Aamiin
Dia lah sosok yang selama ini ku cari
Dia lah sosok yang akan menjadi teman sejatih
Dia juga lah sosok candu asmara yang terakhir.
"Allah Swt tahu apa yang terbaik untuk mu sedangkan kamu hanya memahami yang baik menurutmu !"
"Cintai dan benci sesuatu dengan sekedar Nya saja ! Karena, bisa jadi apa yang kamu cinta menjadi hal yang paling kamu benci dan apa yang kamu benci menjadi hal yang kamu cintai."
Sekian.
Tulisan yang dipublikasikan di media online ini menjadi tanggung jawab penulis secara pribadi.
LPM Red Line tidak bertanggung jawab atas persoalan hukum yang muncul atas tulisan yang dipublikasikan.