Parepare, Red Line News-- Ikatan Mahasiswa Darud Da'wah wal Irsyad (IMDI) Parepare mengadakan kajian online via Grup WhatsApp pada 21 April 2020. Kajian Online yang dibawakan langsung oleh oleh Muh. Khalid, S.Kep,.MSN yang merupakan Pimpinan Pusat IMDI mengangkat tema "Covid-19 vs Wacana Sosial", (21/04).
Kajian tersebut diikuti oleh beberapa Perguruan Tinggi dan lembaga kemahasiswaan, seperti UIN Alauddin Makassar, UM Parepare, STAI DDI Sidrap, STAI DDI Mangkoso, STAI DDI Makassar, dan STAI DDI Pinrang.
Nur Khalid selaku pemateri mengungkapkan bahwa teman-teman IMDI Parepare telah melakukan improvisasi dan inovasi yang tentunya sesuai dengan kapasitas masing-masing untuk tetap produktif di tengah pandemi. "Dengan adanya aturan sosial distancing dan physical distancing segala aktivitas maupun kegiatan dilakukan di rumah dengan memanfaatkan media online. Saya rasa metode ini cukup efektif melihat situasi saat ini," ungkapnya.
Nur Khalid menuturkan bahwa kendala yang dialami dalam melaksakan kajian online dinilai memiliki serah terima yang berbeda dengan kajian tatap muka langsung dari segi penyerapan informasi. "Saya termasuk orang yang meyakini bahwa nilai itu harus disampaikan dalam bentuk tatap muka langsung, informasi hanya informasi tanpa nilai jika tidak tatap muka, hal lainnya adalah merasa kesepian tanpa saling sapa. Sosial distancing dan physical distancing menjadikan kita rindu dan nantinya pastinya akan menghargai banget arti interaksi sosial," tuturnya.
Nur Khalid berharap kepada semua masyarakat agar tetap produktif ditengah isolasi, melakukan kegiatan positif agar terhindar dari stres dan menjaga kesehatan dan tetap survive untuk menjadi generasi masa depan.
Hasriani salah seorang peserta dari STAI DDI Sidrap mengungkapkan bahwa kajian yang diadakan oleh IMDI Parepare sudah efektif dari segi sistem yang diterapkan karna sistem sudah tersusun dengan baik sehingga pemantik memberikan materinya dangan baik pula, karena terbatasnya waktu memungkinkan masih ada peserta lain yang ingin bertanya.
Kajian tersebut diikuti oleh beberapa Perguruan Tinggi dan lembaga kemahasiswaan, seperti UIN Alauddin Makassar, UM Parepare, STAI DDI Sidrap, STAI DDI Mangkoso, STAI DDI Makassar, dan STAI DDI Pinrang.
Nur Khalid selaku pemateri mengungkapkan bahwa teman-teman IMDI Parepare telah melakukan improvisasi dan inovasi yang tentunya sesuai dengan kapasitas masing-masing untuk tetap produktif di tengah pandemi. "Dengan adanya aturan sosial distancing dan physical distancing segala aktivitas maupun kegiatan dilakukan di rumah dengan memanfaatkan media online. Saya rasa metode ini cukup efektif melihat situasi saat ini," ungkapnya.
Nur Khalid menuturkan bahwa kendala yang dialami dalam melaksakan kajian online dinilai memiliki serah terima yang berbeda dengan kajian tatap muka langsung dari segi penyerapan informasi. "Saya termasuk orang yang meyakini bahwa nilai itu harus disampaikan dalam bentuk tatap muka langsung, informasi hanya informasi tanpa nilai jika tidak tatap muka, hal lainnya adalah merasa kesepian tanpa saling sapa. Sosial distancing dan physical distancing menjadikan kita rindu dan nantinya pastinya akan menghargai banget arti interaksi sosial," tuturnya.
Nur Khalid berharap kepada semua masyarakat agar tetap produktif ditengah isolasi, melakukan kegiatan positif agar terhindar dari stres dan menjaga kesehatan dan tetap survive untuk menjadi generasi masa depan.
Hasriani salah seorang peserta dari STAI DDI Sidrap mengungkapkan bahwa kajian yang diadakan oleh IMDI Parepare sudah efektif dari segi sistem yang diterapkan karna sistem sudah tersusun dengan baik sehingga pemantik memberikan materinya dangan baik pula, karena terbatasnya waktu memungkinkan masih ada peserta lain yang ingin bertanya.
Reporter: AS
Redaktur: NAN
Web & IT: Rahmi