Notification

×

Iklan

Iklan

IMDI Komisariat IAIN Parepare Kembali Gelar Kajian Online Bahas Peran Media di Masa Pandemi

Apr 30, 2020 | 4:52:00 PM WIB | 0 Views Last Updated 2024-11-24T04:18:25Z
Pamflet Kajian Online IMDI
30 april 2020


Parepare, Red Line News- Ikatan Mahasiswa Darud Da'wah wal Irsyad (IMDI) Komisariat IAIN Parepare melangsungkan Kajian Online via Whatsapp. Kajian Online yang dibawakan langsung oleh Sutrisna, S.H, yang merupakan Humas Kota Parepare dengan mengusung tema "Peran Media di Masa Pandemi,"(29/4).

Peserta pada kajian kali ini banyak yang notabenenya adalah pelajar maupun mahasiswa dari berbagai sekolah dan kampus wilayah lokal maupun Nasional.

Jumardi selaku Ketua Komisariat IMDI IAIN Parepare menjelaskan tema yang diangkat adalah hasil dari diskusi pengurus Komisariat IAIN Parepare, menurutnya media merupakan sarana komunikasi yang sangat berperan penting dan menjadi bahan konsumsi bagi masyarakat umum untuk mengetahui seputar informasi mengenai Kasus Pandemi Covid-19.

Jumardi mengungkapkan Kajian online ini merupakan agenda rutin yang diadakan oleh IMDI Parepare. "Tujuan diadakannya kajian umum ini agar sekiranya menjadi alternatif untuk semuanya yang ingin berpartisipasi, berbagi pengetahuan dan informasi yang ingin di diskusikan melalui kajian online ini," ungkapnya.

Pengurus Komisariat IMDI IAIN Parepare bekerja sama dengan Humas Kemenag Kota Parepare memberikan piagam kepada seluruh peserta yang mengikuti kajian online tersebut.

Jumardi mengungkapkan dirinya berharap kepada peserta yang mengikuti kajian online tersebut agar dapat memilih informasi dari media yang tepat dan dapat dipercaya. "Sekiranya pun peserta mampu menganalisis dan memfilter informasi media yang memiliki peluang dalam menyebar informasi yang belum tentu valid (Hoax). Jangan sampai persoalan ini menjadi efek negatif yang dapat menurungkan imunitas masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini," ungkapnya.

Sutrisna selaku pemateri menjelaskan di era digital ini media merupakan satu-satunya sarana yang dapat menginformasikan perkembangan Corona Virus 2019 (Covid-19) baik berupa media online yang berupa video, foto-foto dokumentasi, media elektronik (TV dan Radio), maupun media cetak secara masif. "Pada materi yang disampaikan sebagian besar pertanyaan akan mengacu pada pemberian informasi real atau tidaknya kepada masyarakat dan bagaimana meminimalisir info-info hoax yang beredar dimasyarakat," ungkapnya.

Sutrisna menambahkan bahwa media harus memberikan sajian informasi yang tepat dan masyarakat juga harus pintar menyaring informasi tidak hanya sekedar melihat tanpa membaca lebih lanjut. "Media biasanya dapat meresahkan dan membingungkan masyarakat yang ketika informasinya tidak relevan, akan tetapi masyarakat juga biasanya meresahkan dirinya sendiri, jika hanya membaca headline (judul berita)nya, tanpa baca isinya," tambahnya.

Sutrisna berharap kepada peserta kajian online agar tidak menerima mentah-mentah informasi yang meragukan dan bisa menaati regulasi yang ada, meski regulasi atau aturan itu mengekang, hal itu semata-mata untuk kepentingan umum.

Mardy salah satu peserta dari Universitas Bosowa mengatakan bahwa pelajaran yang bisa diambil dari hasil diskusi tersebut adalah terkait dengan media yang dimana salah satu ruang informasi, dengan begitu masyarakat juga harus pandai memilih berita yang tepat dari sumber terpercaya.


Reporter: AA
Redaktur: NAN
Web & IT: Rahmi
TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update