Nurul Anisa Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam 29 Maret 2020. |
Iya kami paham, semua mahasiswa bahkan saya sendiri merasa ini semua kurang efektif. Tapi siapa yang ingin disalahkan? Bapak ibu dosen, para staf, cleaning service, security, semuanya sama sama bekerja keras untuk menjalani tugas dan kewajiban masing-masing.
Ayo kita perbaiki dari diri sendiri dulu, apakah kita benar ingin menuntut ilmu? Apakah kita benar ingin mendapatkan ilmu yang ditransfer oleh bapak ibu dosen kita dengan metodenya masing-masing itu? Ataukah kita hanya ingin mendapatkan NILAI diakhir semester nanti.
Sekiranya kalimat PERJUANGAN pantas untuk keadaan sekarang ini. Kalian para pejuang Ilmu yang hebat.
Saya merasa dengan keadaan sekarang ini kita hanya perlu membangkitkan rasa saling mengerti antara MAHASISWA DAN DOSEN, bukan hanya mahasiswa terhadap dosennya tetapi dengan sangat berharap bapak ibu dosen juga demikian, saya pernah mendengarkan kalimat seperti ini
" siddi mi tuh wedding eh pasisala ki', ko degaga pengertiatta ko tauwwe. "
Saya pun mendalami kalimat tersebut, dan mengaitkan dengan kondisi sekarang ini, Kalau kita tidak saling paham akan berujung kepada penyimpangan moral dan etika, tak habis pikir sampai kita menghujat bapak ibu dosen terkait sistem yang diterapkan,
Saya teringat kalimat yang disampaikan oleh Ibu Umaima " Kalo Nilaiji yang dicari tapi tidak ada Berkah dari dosennya untuk apa? " spontan saya terdiam ketakutan.
Tulisan ini saya buat selaku Ketua DEMA FAKHSI hanya ingin memberi semangat kepada seluruh mahasiswa terkhusus keluarga besar Fakhsi yang mungkin sekarang ini cukup resah terkait sistem daring.
Ayo kita perbaiki niat kembali, jikalau ada sesuatu yang mengganjal silahkan dikomunikasikan dengan baik.
#SalamHangat
#SalamSyariah
#KitaBisa
#PejuangIlmu