PRODI SPI IAIN Parepare melaksanakan Rihlah dengan mengujungi dua lokasi yaitu BAPD dan BDK di makassar. 10 Desember 2019 |
Kampus, Red Line New-- Program Studi (Prodi) Sejarah Peradaban Islam (SPI) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare melaksanakan Rihlah Ilmiah dengan tema "Interaksi Dengan Sumber Sejarah", (10/12).
Perjalanan (Rihlah) Ilmiah pada tahun ini diikuti sebanyak 27 Mahasiswa dari angkatan 2017 Prodi SPI. Adapun lokasi yang dikunjungi yaitu Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Sulawesi Selatan serta Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar.
A.Nurkidam selaku Penanggung jawab Prodi SPI mengungkapkan kegiatan Rihlah bertujuan untuk mengenalkan Mahasiswa seputar sumber sejarah yang ada di Sulsel. "Sebenarnya ini lebih mengarah sebagai pendekatan agar mahasiswa lebih mengenal sumber sejarah yang tentunya berguna sebaga wawasan dan pengetahuan tentang kerja penelitian sebagai implementasi arah kurikulum dari Prodi SPI," ungkapnya.
Abd. Karim selaku Dosen Sejarah berharap dengan kegiatan ini Mahasiswa Prodi SPI dapat beriteraksi langsung dengan naskah yang merupakan warisan dari masa lalu. "Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui beberapa sumber sejarah yang dapat mereka muat dalam kajian karya tulis maupun skripsi, kami juga berharap mereka dapat melihat dan berinteraksi langsung dengan naskah atau manuskrip warisan masa lalu dengan kunjungan langsung ke litbang agama dimana terdapat sejumlah naskah lokal yang menjadi koleksi yang dikumpulkan oleh peneliti dari wilayah indonesia timur seperti naskah lontara dari daerah Sulawesi," harapnya.
Hernisa Rianas salah seorang Mahasiswa Prodi SPI yang ikut dalam rombongan berharap dapat mengetahui bagaimana menyimpan serta mengelola asrip yang baik dan benar. "Ada 2 titik yang kami kunjungi yaitu Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Sulsel serta Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Makassar, dengan perjalanan ini kami berharap dapat mengembangkan kerangka fikir sebagai mahasiswa SPI secara ilmiah serta dapat berkomunikasi langsung dari sumber sejarah yang ada dan juga megetahui bagaimana sebenarnya tata cara menyimpan dan mengelola naskah klasik atau kuno dengan baik sehingga dapat meminimalisir kerusakan pada naskah tersebut," harapnya.
Reporter : AIA
Redaktur: UKM