Kampus,Red Line News-- Himpunan Mahasiswa (HIMA) Program Studi (PRODI) Manajemen Keuangan Syariah (MKS) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare telah selesai mengikuti Forum Nasional Mahasiswa Manajemen Keuangan Syariah (Fornas Makesya) Tahun 2019, (5/11).
Kegiatan tersebut dilaksanakan di IAIN Tulungagung yang berlangsung selama 6 Hari dimulai pada tanggal 28 oktober hingga 02 November. Keikutsertaan MKS pada Fornas Makesya kali ini merupakan pertama kalinya yang diwakili oleh Andi Mallarangeng dan Ridwan Nurdin. Kegiatan ini juga diikuti oleh beberapa Perguruan tinggi yang ada di Indonesia, diantaranya UIN Jambi, STAIN Bengkalis, UIN Bandung, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, IAIN Ambon, IAIN Tulungagung, IAIN Gorontalo, Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan (Inzah) Genggong Probolinggo, IAIN Langsa, dan IAIN Parepare.
Andi Mallarangeng selaku Ketua HIMA MKS menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperluas konektivitas antara MKS dari berbagai daerah, "tujuan mengikuti kegiatan ini adalah untuk dapat memperluas konektivitas antara Mahasiswa MKS sehingga dapat terkoneksi di Nasional dan Fornas Makesya ini perdana dilakukan baik pada penyusunan Anggaran Dasar maupun Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan Alhamdullilah saya dipercaya sebagai kordinator Wilayah 3 Indonesia Timur Fornas Makesya," ungkapnya.
Wahyudi Rusdi selaku Penanggung Jawab Sementara Himpunan Mahasiswa Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam mengapresiasi kegiatan seperti ini karena dapat membangun koneksi dan menambah korelasi Mahasiswa, "kami sebagai pihak HMJ Syariah dan Ekonomi Islam sangat mengapresiasi dan mendorong semua Prodi untuk mengikuti segala kegiatan di luar pulau baik itu dalam berkegiatan pada tingkat Nasional maupun di bagian Timur karena sebenarnya hal yang kami ingin ambil dari kegiatan seperti itu adalah membangun silaturahmi dan juga membangun kolerasi jaringan antara mahasiswa baik dari Parepare maupun yang ada di luar pulau seperti Jawa tentunya," ungkapnya.
Wahyudi menambahkan bantuan dari kampus juga sangat diperlukan dalam kegiatan seperti ini sebagai bentuk dukungan kepada Mahasiswa. "Kami dari HMJ itu hanya membantu dalam pembuatan proposal untuk meminta bantuan dana tetapi saya melihat yang bisa dibantu dari kampus itu cuman biaya registrasi saja mengenai transportasi dan konsumsi itu tidak dibantu padahal dana yang paling besar itu adalah transportasi ke lokasi tempat Fornas tersebut tetapi teman-teman tetap antusias untuk mengumpulkan dana dengan mengajukan proposal ke instansi luar karena jika berharap dari dana kampus sulit untuk mengikuti kegiatan di luar pulau," ungkapnya.
Reporter : STH
Redaktur: UKM