Pemilu 2019 |
Parepare, Red Line News--Pemilihan Umun (Pemilu) 2019 kini menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat. Dimana para calon terus berlomba-lomba untuk melakukan serangkaian kampanye guna menarik hati masyarakat.
"Saya harap pada Pemilu 2019 ini bisa berjalan dengan baik, aman, tentram, tidak ada masalah-masalah seperti percekcokan kemarin," harap Muhiddin Bakri selaku salah seorang Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare.
Dalam Pemilu, sangat identik dengan yang namanya serangan fajar dimana para calon memberikan sumbangsi berupa uang atau materi agar bisa menarik hati masyarakat.
Muhiddin Bakri tidak menyetujui adanya serangan fajar yang dilakukan para Caleg demi merebut sebuah kursi jabatan. Ia menganggap bahwa semua itu adalah haram.
Selain itu Reski Ramadhan selaku Mahasiswa beranggapan bahwa Pemilu 2019 itu sangat unik. Karena berbeda dari pemilu-pemilu sebelumnya, Pemilu sekarang melibatkan tentang Agama. Mereka mencampur adukkan politik dengan Agama. Contohnya seperti paslon no.1 yang mengambil wakil dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan paslon no.2 juga sama-sama merangkul beberapa ulama.
"Pemilu 2019 sekarang banyak melakukan penyebaran hoax antar calon paslon-paslon. Dan penyebaran hoaxnya itu luar biasa di sosial media. Selain itu, sekarang caleg-caleg ini berusaha untuk mengambil kursi dengan melakukan serangan fajar yang luar biasa," ujar M. Syahrul R yang turut mengeluarkan pendapatnya.
Reporter : Ftr
Redaktur : Ris