Pemilu 2019 |
Kampus, Red Line News--Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 yang akan diadakan pada tanggal 17 April 2019 merupakan hal yang sangat dinanti bagi seluruh warga negara Indonesia. Terutama Dosen maupun Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare,(16/04).
Sumarni Sumai selaku Dosen Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (Fuad) merasa sangat antusias menyambut Pemilu tahun ini. "Jujur pada Pemilu tahun ini saya sangat senang dan sangat ingin menggunakan hak pilih saya. Melihat dengan kondisi sekarang yang tentunya kami ingin ada perubahan, sekarang ini banyak saudara-saudari saya yang di bawah kemiskinan yang menuntut adanya keadilan sebagai warga negara Indonesia. Mengenai serangan fajar, karena saya adalah muslim tentu hal itu tidak sesuai dengan aturan muslim, baik yang memberikan maupun yang menerima itu sama-sama mendapat dosa sebaiknya kalau ada serangan fajar yah ditolak saja jangan diterima," ungkapnya.
Fathur Rahman S selaku Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (Febi) berharap agar pemimpin yang terpilih nantinya bisa memajukan Indonesia. "Saya melihat sekarang pejabat-pejabat yang memimpin ini sangatlah tidak efisien dalam memimpin, jadi saya ingin memilih pemimpin yang bisa memajukan Indonesia tercinta kita ini. Kemudian mengenai serangan fajar itu tidak diperbolehkan karena dia memilih tidak sesuai nalar dan pemikirannya, dia tidak melihat kondisi seorang calon apakah ia bisa memimpin dengan baik ketika terpilih," jelasnya.
Muh Rif'at selaku Mahasiswa Prodi Bimbingan Konseling Islam (BKI) merasa sangat antusias di pemilu tahun ini karena merupakan pengalaman pertama untuk menggunakan hak suaranya. "Jadi dalam Pemilu tahun ini saya sangat semangat karna ini merupakan pengalaman pertama kalinya saya memilih, jadi saya sangat antusias dalam Pemilu kali ini dengan menggunakan hak suara saya dengan sepatutnya yang pastinya dengan cara yang sehat," ungkapnya.
Reporter : Sam
Redaktur : Ris