Notification

×

Iklan

Iklan

Ruangan Sesak, Mahasiswa "Geram"

Jan 27, 2014 | 6:42:00 PM WIB | 0 Views Last Updated 2024-12-05T00:38:08Z
Red Line-Teori klasik tentang hak dan kewajiban yang sangat familiar adalah sebelum menuntut hak tunaikan dulu kewajibanmu. Ini hampir dalam konteks berbangsa dan bernegara selalu dianut dan dijalankan. Pada dasarnya setiap warga negara memiliki peran strategis dalam menjaga relasi antara masyarakat (non-pelaksana agama) dan pelaksana Negara (pemerintah). Namun bagaimana jika kewajiban sudah dilaksanakan sementara hak belum terpenuhi. Seperti dalam kasus di STAIN Parepare. 
Hiruk Pikuk kampus hijau STAIN Parepare kembali terasa. Bukan kegiatan-kegiatan organisasi mahasiswa (ormawa), bukan juga karena pedagang-pedagan liar yang menjual di sekitar kampus yang menjajakan dagangan-dagangannya dengan modus “wanita cantik”. Kali ini seperti halnya tahun-tahun sebelumnya memasuki semester baru, sudah menjadi rutinitas mahasiswa dan mahasiswi untuk menunaikan kewajibannya membayar SPP.
Pembayaran SPP yang dimulai 27 jan-4 feb 2014 menyisahkan rasa kesal oleh sebagian mahasiswa saat melakukan transaksi pembayaran SPP. Kondisi yang cukup memprihatinkan di bank syariah payment point STAIN Parepare adalah tempat pembayaran yang begitu sempit. Dengan kondisi ruangan yang cukup sempit, panas, dan sumpek. Antrian yang panjang juga membuat suasana pembayaran sedikit gaduh. 
Rajab (mahasiswa) yang sempat ditemui mengutarakan “sangat sulit untuk bisa membayar SPP ditempat seperti ini, tempat pembayaran tidak bisa menampung jumlah mahasiswa yang begitu “membludak”.”tegasnya.
Kondisi seperti ini terjadi akibat tempat pembayaran SPP hanya berada dilokasi STAIN Parepare saja. Lucunya lagi saat ditanyakan tentang suasana tersebut, satuan pengamanan (satpam) mengatakan “mahasiswa tidak diperbolehkan membayar SPP di bank syariah mandiri lainnya”, ujarnya.
"Dengan keadaan seperti ini mestinya pihak bank sudah memiliki strategi dalam menghadapi mahasiwa yang ingin melakukan pembayaran, bukan malah kurang peduli melihat kondisi memilukan yang telah terjadi.”, terang aldar (mahasiswa). Mwr/RL


TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update