Notification

×

Iklan

Iklan

Tadzkir: 2013 Dibubarkan

Jun 21, 2013 | 1:33:00 AM WIB | 0 Views Last Updated 2024-12-04T13:13:57Z


Tazkir 2013 Dibubarkan
Meski Tadzkir masih di rahasiakan namun ini sudah di konsep   sebaik mungkin
TADZKIR: Berkumpul para Mahasiswa Baru menghadiri pembukaan Tadzkir tahun 2012 lalu. dok/RL
 
RED LINE-NEWS, Pelaksanaan Orientasi Siswa Pengenalan Kampus (OSPEK) yang sering kita dengar di telinga kita setiap tahun ajaran baru dilaksanakan di setiap kampus dengan tujuan membina mental calon mahasiswa baru juga memperkenalkan kampus mereka serta organisasi kemahasiswaan, yang dilakukan oleh lembaga Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) namun berbeda dengan Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare mulai tahun 2011 sistem ini tidak dipake lagi di kampus STAIN karena menurutnya lebih banyak memakai sistem pembinaan perpoloncohan yang bisa menyiksa calon Mahasiswa Baru (MABA), berdasarkan hasil keputusan rapat senat tahun 2012, jadi pembinaan mahasiswa baru itu diganti menjadi Ta’ruf dan Zikir (TADZKIR) dengan berbagai pertimbangan.
Pertimbanganya yaitu, kita ingin menggeser pola pembinaan yang praktek-praktek perpeloncoan menjadi pembinaan yang humanis berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan kemahasiswaan,”jawab Anwar sani pembantu ketua tiga bidang kemahasiswaan saat ditemui RED LINE di rumah pribadinya (4/6)   
Anwar kembali menambahkan Tadzkir tahun lalu kita tidak bisa mengatakan bahwa itu gagal, karena cuman ada ukurannya masing-masing, akan tetapi masih ada kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam pelaksanaan tadzkir yang ditemukan di lapangan terutama dalam perlakuan terhadap mahasiswa baru. Pada prinsipnya kan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi dan reformasi itu yang ingin kita lakukan,”tandasnya
Lanjut Anwar,  kami tetap percayakan kepada lembaga kemahasiswaan, cuman perlu dioptimalkan pembinaannya. jadi himpunan mahasiswa jurusannya yang harus lebih dioptimalkan dan ormawa-ormawa lain dengan catatan segala hal yang sifatnya menempatkan mahasiswa baru sebagai objek itu tidak dibenarkan lagi
Terkait Issu pergantian nama Tadzkir itu memang benar, konsepnya itu sudah ada, tinggal dibentuk kepanitianya. Untuk saat ini menunggu Surat Keputusan (SK) dari Bapak H. Abdul Rahim Arsyad, Ketua STAIN . yang jelasnya Konsep penggantian tazkir ini lebih di arahkan untuk menyentuh kerohanian mahasiswa.  Selain itu juga Maba tidak dibebankan lagi dengan Jas Almamater.
Tanggapanketua BEM: Tanggapan saya mewakili teman-teman di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) mengenai surat edaran dari pembantu ketua tiga yang isi suratnya terkait pembubaran tadzkir sesuai dengn hasil rapat senat 12 september 2012 lalu . Sebenarnya yang pertama yang ingin saya tanggapi seharusnya pada rapat senat yang lalu itu BEM diundang juga hadiri rapat tersebut mewakili Mahasiswa, dan tidak ada sama sekali perwakilan, konfirmasi, tiba-tiba tanggal 27 bulan lalu, terima surat seiring dengan hal ini pihak Majelis Permusywaratan Mahasiswa (MPM) juga menerima surat prihal yang sama,”jelas Ketua Bem
Tambah ketua BEM, menanggapi surat tersebut pihaknya langsung mengadakan rapat untuk membahas tentang pergantian Tazkir yang sampai saat ini masih dirahasiakan namanya oleh Ketua STAIN. Dalam rapat tersebut menghasilkan tiga opsi diantaranya yang pertama tetap kita adakan lobbi kepada PK 3, bagaimanalah caranya kalau memang itu diambil alih oleh dosen minimal kita bagi dualah. Kalau enam hari 3 hari diambil oleh dosen 3 hari juga diambil alih mahasiswa, karena mahasiswa ini perlu juga mensosialisasikan organisasi kemahasiswaan yang ada di stain parepare, kalau tidak diberikan kesempatan untuk mempromosikan organisasi kemahasiswaan maka dengan sendirinya mahasiswa baru nanti akan sulit untuk berorganisasi. Opsi yang kedua kalau teman-teman dari ukk, HMJ tarbiyah, syariah dan komunikasi sepakat untuk menyatukan semua kegiatannya dalam hal ini menyambut Maba dalam setiap jurusan, kita ambil waktu 3 harilah sebagaimana kita gunakan untuk pengenalan organisasi kemahasiswaan, ukm dan sebagian juga dimbil alih oleh Hmj dan yang bersngksutan. Selanjutnya opsi ketiga atau yang terakhir adalah sepakat apa yang dilakukan oleh dosen dalam pengenalan tersebut sepakat semua ormawa dijadikan syarat dalam penerimaan anggota baru dalam organisasi kemahasiswaan,”terangnya. (amr/pj/RL)

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update