seorang gadis yang ikut dikhatamul Qur'an berdandang menggunakan gaun adat bugis sulawesi selatan duduk diatas kuda.
RED LINE, NEWS. Ada yang berbeda di Sulawesi selatan tepatnya di desa Ujung Lero Kabupaten Pinrang Provinsi Sulsel yaitu pelaksanaan Khatamul Qur’an yang pada umumnya di acaranya dilaksanakan di rumah namun lain halnya dengan masyarakat Lero yang mayoritas suku mandar menyelenggarakan Khatamul Qur’an setiap tahun di bulan maulid dengan pesta kuda yang dinamakan “Nyareng Pattuddu” . atau Kuda Menari, dengan menggunakan kuda kemudian anak yang di khatam duduk diatas kuda dengan memakai kostum baju adat bugis selain baju adat ada juga yang memakai gamis dari tanah arab lengkap dengan surbannya selanjutnya diarak keliling kampung.
Pesta nyareng
pattuddu ini turun temurun awalnya di laksanakan tepatnya di
kab. Mamuju Propinsi Sulawesi Barat (Sulbar)dengan menggunakan kuda yang lebih banyak lagi”ujar Nurdin panitia
acara. Sebanyak 24 kuda yang didatangkan langsung dari Sulbar dipakai dalam perayaan tersebut, dengan jumlah
itu disesuaikan dengan banyaknya anak yang di khatam. Sebelum kuda-kuda
ditampilkan terlebih dahulu mendengarkan hikmah Maulid Nabi Besar Muhammad SAW oleh
penceramah sebagai rangakaian kegiatan stelah itu dilanjutkan dengan pembacaan
shalawat Nabi dilakukan beberapa siswa-siswi sekolah dasar dan lanjutan di desa
lero.
Kegiatan ini
sangat menarik dan berbeda karena menggunakan kuda dan diarak berkeliling kampung,
dan ini bisa menarik perhatian para pengunjung yang hadir di tempat ini juga
bisa menaikkan kepariwisataan kab. Pinrang sebagai daya tarik para turis-turis
mancanegara, selanjutnya kami akan memasukan di kalender sebagai kegiatan tahunan dalam pariwisata kab.
Pinrang”ungkap A. Aslam Bupati pinrang.
Antosias para
pengunjung ingin melihat aksi para kuda-kuda tidak membuat lelah menunggu
berjam-jam dimulai sejak jam 10. 00 wita pagi dibawah teriknya panas matahari tepatnya
di lapangan yang gersang tanpa ditumbuhi rerumputan namun tetap setia menunggu
seperti yang dialami Hj. Sitti Rahmawati salah satu pengunjung yang sempat
diwawancarai jauh-jauh dari pinrang bersama dengan keluarga sengaja datang
kesini menurutnya”hanya untuk melihat kuda tersebut karena didaerahnya tidak
ada pesta seperti yang dilakukan di lero, juga ini merupakan salah satu
rekreasi dan pendidikan”tandasnya. (pj/RL)