LIKE OUR FANSPAGE

Cari

Twitter

IKLAN

Tingkatkan Kualitas Publikasi Ilmiah, HMPS HPI Gelar Pelatihan Menulis

 

Pelatihan Penulisan dan Publikasi Karya Tulis Ilmiah


Kampus, Red Line News-- Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Hukum Pidana Islam (HPI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menggelar kegiatan Pelatihan Penulisan dan Publikasi Karya Tulis Ilmiah berupa artikel jurnal, berita, opini, essai dan buku, yang bertempat di Gedung Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam IAIN Parepare, Minggu (05/05).

Kegiatan ini mengusung tema "Dengan Membaca Kita Mengenal Dunia, Dengan Menulis Kita Dikenal Dunia," yang diikuti oleh mahasiswa Hukum Pidana Islam dan berlangsung pada tanggal 4 Mei 2024.

Selaku Ketua Panitia, Hamisa mengungkapkan latar belakang dari diadakannya kegiatan Penulisan dan Publikasi KTI. "Kami melihat potensi dan skill mahasiswa dalam bidang karya tulis ilmiah, namun mereka kurang paham dan bingung untuk memulainya maka dari itu kami pengurus HMPS HPI memberikan wadah untuk belajar dan melatih skill mahasiswa serta mempertajam penalarannya dalam bidang karya tulis ilmiah," ucapnya. 

Lebih lanjut, Hamisa juga menyampaikan harapannya agar para mahasiswa yang ikut serta dapat tetap konsisten dalam menghasilkan karya ilmiah. "Setelah terlaksananya kegiatan ini para peserta bisa konsisten dalam menghasilkan karya ilmiah yang bisa dikenal dan menunjang akreditasi kampus dalam bidang penulisan sesuai dengan tema kegiatan kami yaitu dengan Membaca Kita Mengenal Dunia, dengan Menulis Kita Dikenal Dunia," jelasnya. 

Salah seorang mahasiswa program studi HPI sekaligus peserta dalam kegiatan pelatihan Penulisan dan Publikasi KTI, M. Yushlih Dg. Sitonra menuturkan bahwa ia merasa senang bisa mengikuti kegiatan tersebut. "Luar biasa dan sangat bangga karena bisa ikut di kegiatan ini, kemudian pematerinya juga adalah orang-orang hebat dan saya merasa tertantang untuk menulis karya ilmiah," tuturnya.


Reporter: KRR

Redaktur: MDN

Kebersihan Masjid Al-Wasilah Dipertanyakan: Kesadaran Mahasiswa Rendah?

Kondisi Ruang Ganti Mukenah Yang Tidak Tertata Rapi Dan Tidak Diletakkan Di Lemari Mukenah 

Kampus, Red Line News-- Kebersihan Masjid Al-Wasilah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare dinilai sangat kurang. Sampah berserakan, mukena acak-acakan dan karpet berbau membuat mereka tak nyaman saat beribadah. Kurangnya kesadaran mahasiswa dalam menjaga kebersihan menjadi sorotan utama, Sabtu (04/05). 

Salah seorang mahasiswa program studi bahasa Inggris sekaligus yang melaksanakan sholat di Masjid Al-Wasilah, Desi Febrianti mengungkapkan kurang nyaman akan kebersihan Masjid Al-Wasilah. "Saya merasa terganggu. Kalau bisa setelah sholat, kalau minum air atau bekas pembungkus makanannya itu di buang dan perlu menjaga kerapian serta kebersihan mukenah, karpet sholat juga yang agak berbau," ucapnya. 

Sementara itu, salah seorang mahasiswa program studi Perbankan Syariah, Muhammad Syawal juga menuturkan bukan hanya Cleaning Service yang bertugas menjaga kebersihan Masjid, namun mahasiswa juga. "Semua mahasiswa yang menggunakan fasilitas Masjid punya kewajiban menjaga kebersihannya menurut syariat, dan berharap mahasiswa mampu menjaga kebersihan begitupula petugas mampu menjalankan tugasnya dengan baik," katanya. 

Pengelola Masjid Al-Wasilah, Nurhadi menanggapi terkait kurangnya kesadaran diri mahasiswa. "Memang keluhan terhadap Masjid Al-Wasilah itu banyak dan itu terjadi karena kurangnya kesadaran dari mahasiswa itu sendiri seperti membuang sampah sembarangan, sampah aqua gelas yang terhambur di dalam Masjid kemudian sampah-sampah kertas yang di robek susah untuk dibersihkan," ungkapnya. 

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan kebersihan WC dan mukena. "Terkait mukena yang tidak karuan, peringatan tentang mukena yang ada di Masjid Al-Wasilah tidak ada hentinya diingatkan kepada mahasiswa itu sendiri, bahwa apabila mukena selesai digunakan kembalikan ke tempat dan susun dengan rapi. Terkait WC yang ada di Masjid Al-Wasilah itu selalu dibersihkan 3 kali dalam seminggu," tambahnya. 


Reporter: ANR, NVS, UMI

Redaktur: MDN

Tingkatkan Potensi dan Kemampuan, MASSIDDI Gelar Makkanre Guru I

kegiatan Makkanre Guru I Mahasiswa MASSIDDI Kota Parepare 

Kampus, Red Line News-- Mahasiswa Islam Sidenreng Rappang Indonesia (MASSIDDI) Kota Parepare menggelar kegiatan Makkanre Guru I yang bertempat di Sekretariat Massiddi Kota Parepare, Jumat (03/05). 

Kegiatan ini mengusung tema "Pengembangan Potensi Diri Serta Cakap Administrasi dalam Organisasi," yang diikuti 21 peserta dan berlangsung mulai tanggal 2 hingga 5 Mei 2024.

Dalam sambutannya sekaligus yang membuka kegiatan, Nasruddin menyampaikan bahwa mengikuti kegiatan ini bukan hanya perihal menuntut ilmu, tapi juga mencari pengalaman yang berharga. "Teman-teman yang ikut kegiatan ini tidak bakalan rugi. Karena apa, ketika kita mengikuti kegiatan seperti ini, tentunya teman-teman sedikit maju dibanding teman-teman yang masih tidur di kos dan masih mementingkan pulang kampung," ucapnya. 

Ketua Umum MASSIDDI Kota Parepare, Hirawati Kuba mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan jenjang ke dua dari kegiatan mapaba. "Lanjutan dari tahap mapaba ke dua ini kita beri nama kegiatannya itu Makkanre Guru I, kalau kita kenal di organda-organda lain biasa dinamakan pelatihan administrasi, namun di skala MASSIDDI kami pakai kata Makkanre Guru I, namun capaiannya sama dalam pengembangan potensi diri karena ada berbasis intelektual baik itu retorikan," jelasnya. 

Selaku Ketua Panitia, Satriani menuturkan bahwa kegiatan Makkanre Guru I diikuti 21 orang peserta dan menggunakan dana sebesar Rp. 1.080.000. "Pada kegiatan Makkanre Guru I dengan tema Pengembangan Potensi Diri serta Cakap Administrasi dalam Organisasi, dengan jumlah peserta 21 orang dan dana sebesar Rp. 1.080.000. Lokasi kegiatan bertempat di Sekretariat MASSIDDI Kota Parepare, yang berlangsung 4 hari mulai Kamis tanggal 2 sampai hari Minggu tanggal 5 Mei 2024," ungkapnya. 


Reporter: DLR, FIA

Redaktur: MDN

Pertama Kali Adakan Kompetisi Menulis, Forkim IAIN Parepare Gelar Paewa

Pamflet Pekan Esai Mahasiswa Nasional 

Kampus, Red Line News-- Forum Riset dan Karya Ilmiah Mahasiswa (Forkim) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare gelar Pekan Esai Mahasiswa (Paewa), dengan mengusung tema "Gen Z dan Transformasi Riset Menuju Era Society 5.0", Jumat (03/05).

Kegiatan Paewa ini akan berlangsung di bulan mei dengan time line kegiatannya yakni 6 Mei - 12 Mei 2024 Penilaian karya, 13 Mei 2024 Pengumuman 10 besar, 14 Mei 2024 Technical meeting, 28 Mei 2024 Presentasi karya sekaligus pengumuman dan pemberian hadiah. Kegiatan ini sampai 28 Mei 2024, dan rencananya kegiatan ini akan diselenggarakan bertempat di Perpustakaan IAIN Parepare L.5.

Ketua Umum Forkim Arfian Alinda Herman mengatakan, tujuan diadakannya kegiatan ini untuk melatih kemampuan Mahasiswa khususnya dalam bidang kepenulisan. "Tujuan dari diselenggarakan kegiatan ini adalah untuk melatih skill mahasiswa dalam bidang kepenulisan dan mempertajam penalaran nya sesuai bidang yang ditekuni," katanya.

Arfian juga berharap dalam kegiatan ini Mahasiswa dapat ikut serta dalam berkompetisi Khusus nya bagi Mahasiswa IAIN Parepare. "Semoga Mahasiswa banyak yang ikut serta dalam kompetisi ini terkhusus mahasiswa IAIN Parepare. Kemudian semoga kompetisi ini yang dilaksanakan pertama kali nya dapat berlanjut di setiap regenerasi kepengurusan di masa yang akan datang," harapnya.

Ketua Panitia Kegiatan Paewa menyebutkan target peserta dalam kegiatan ini dan akan menyasar dari kalangan mahasiswa baik dari skala pulau sulawesi maupun diluar pulau sulawesi. "Target peserta dalam kegiatan ini yakni 50 tim dan akan menyasar dari kalangan Mahasiswa baik di skala pulau sulawesi dan diluar pulau sulawesi. Dan adapaun peserta yang sudah melakukan pendaftaran sekitar 30 tim," ungkapnya. 

Lanjut Ia juga berharap melalui kegiatan ini dapat melahirkan penulis dan peneliti muda sebagaimana pentingnya menulis. "Harapan saya Melalui kegiatan ini semoga dapat melahirkan para penulis dan peneliti muda sebagaimana pentingnya menulis untuk mengikat ilmu sesuai dengan perkataan Ali bin Abi Thalib," sambungnya.


Reporter: FIA/AAL

Redaktur: ALY

Dilema Sampah, Minimnya Fasilitas dan Kesadaran


Gedung PKM


Kampus, Red Line News-- Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare dibuat resah dengan tumpukan sampah yang berserakan di beberapa titik kampus. Kurangnya tempat sampah dan rendahnya kesadaran Mahasiswa, Kamis (02/05).

Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut (Dema-I), Muhammad Risal S mengatakan bahwa ia sempat mendapat keluhan dari kalangan mahasiswa. "Kemarin sempat mendapatkan keluhan dari kalangan mahasiswa sebab kurangnya tempat sampah yang ada sehingga sampah-sampah bertebaran dan adanya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dadakan yang dilakukan sebab kurangnya tempat sampah," ucapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa permasalahan tersebut sudah dikordinasikan pada pihak yang menangani pada bagian umum maupun warek II. "Hal tersebut sudah dikoordinasikan ke pihak umum dan Warek II. Dan sudah meminta tempat sampah sebanyak 3 tempat untuk diletakkan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), (DEMA-I) dan Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM), dan katanya sudah terpenuhi, tapi ternyata masih kurang dan yang menjadi kendala untuk saat ini, tempat sampah yang diajukan tidak hanya 1 atau 2 tempat sampah, namun ingin didistribusikan dengan jumlah yang cukup banyak, sehingga alternatif yang di sampaikan oleh Warek II memangkas beberapa tempat sampah yang berlokasi di sekitaran Masjid Al-Wasilah yang di letakkan di tempat yang membutuhkan seperti (PKM, DEMA dan FEBI)," jelasnya.

Sementara salah seorang Mahasiswi yang kerap berkegiatan di PKM, Sukmadiana Sukri memberikan pendapatnya mengenai tempat sampah yang kurang tersebut. "Untuk tempat sampah menurut saya wajib di tambahkan karena melihat kondisi PKM sekarang sampah-sampah berserakan wajib ada di dalam maupun di luar," ujarnya.

Ia pun berharap agar kedepannya para pengurus maupun anggota organisasi kemahasiswaan dapat memiliki kesadaran akan kebersihan. "Harapan saya kedepannya jika sudah diadakan bak sampah baik di dalam atau diluar PKM, para pengurus ataupun anggota ormawa sendiri memiliki kesadaran akan sampah yang mereka buang, jangan sampai di berikan tempat sampah tapi jika penuh tetap saja dia biarkan dan membuat kumuh, sama saja kita membuat PKM kotor lagi," harap Sukmadiana Sukri.


Redaktur: AFB/DRL/ADN

Reporter: ALY

 
Copyright © 2015 LPM REDLINE. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating LPM RED LINE