LIKE OUR FANSPAGE

Cari

Twitter

IKLAN

Tingkatkan Potensi dan Kemampuan, MASSIDDI Gelar Makkanre Guru I

kegiatan Makkanre Guru I Mahasiswa MASSIDDI Kota Parepare 

Kampus, Red Line News-- Mahasiswa Islam Sidenreng Rappang Indonesia (MASSIDDI) Kota Parepare menggelar kegiatan Makkanre Guru I yang bertempat di Sekretariat Massiddi Kota Parepare, Jumat (03/05). 

Kegiatan ini mengusung tema "Pengembangan Potensi Diri Serta Cakap Administrasi dalam Organisasi," yang diikuti 21 peserta dan berlangsung mulai tanggal 2 hingga 5 Mei 2024.

Dalam sambutannya sekaligus yang membuka kegiatan, Nasruddin menyampaikan bahwa mengikuti kegiatan ini bukan hanya perihal menuntut ilmu, tapi juga mencari pengalaman yang berharga. "Teman-teman yang ikut kegiatan ini tidak bakalan rugi. Karena apa, ketika kita mengikuti kegiatan seperti ini, tentunya teman-teman sedikit maju dibanding teman-teman yang masih tidur di kos dan masih mementingkan pulang kampung," ucapnya. 

Ketua Umum MASSIDDI Kota Parepare, Hirawati Kuba mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan jenjang ke dua dari kegiatan mapaba. "Lanjutan dari tahap mapaba ke dua ini kita beri nama kegiatannya itu Makkanre Guru I, kalau kita kenal di organda-organda lain biasa dinamakan pelatihan administrasi, namun di skala MASSIDDI kami pakai kata Makkanre Guru I, namun capaiannya sama dalam pengembangan potensi diri karena ada berbasis intelektual baik itu retorikan," jelasnya. 

Selaku Ketua Panitia, Satriani menuturkan bahwa kegiatan Makkanre Guru I diikuti 21 orang peserta dan menggunakan dana sebesar Rp. 1.080.000. "Pada kegiatan Makkanre Guru I dengan tema Pengembangan Potensi Diri serta Cakap Administrasi dalam Organisasi, dengan jumlah peserta 21 orang dan dana sebesar Rp. 1.080.000. Lokasi kegiatan bertempat di Sekretariat MASSIDDI Kota Parepare, yang berlangsung 4 hari mulai Kamis tanggal 2 sampai hari Minggu tanggal 5 Mei 2024," ungkapnya. 


Reporter: DLR, FIA

Redaktur: MDN

Pertama Kali Adakan Kompetisi Menulis, Forkim IAIN Parepare Gelar Paewa

Pamflet Pekan Esai Mahasiswa Nasional 

Kampus, Red Line News-- Forum Riset dan Karya Ilmiah Mahasiswa (Forkim) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare gelar Pekan Esai Mahasiswa (Paewa), dengan mengusung tema "Gen Z dan Transformasi Riset Menuju Era Society 5.0", Jumat (03/05).

Kegiatan Paewa ini akan berlangsung di bulan mei dengan time line kegiatannya yakni 6 Mei - 12 Mei 2024 Penilaian karya, 13 Mei 2024 Pengumuman 10 besar, 14 Mei 2024 Technical meeting, 28 Mei 2024 Presentasi karya sekaligus pengumuman dan pemberian hadiah. Kegiatan ini sampai 28 Mei 2024, dan rencananya kegiatan ini akan diselenggarakan bertempat di Perpustakaan IAIN Parepare L.5.

Ketua Umum Forkim Arfian Alinda Herman mengatakan, tujuan diadakannya kegiatan ini untuk melatih kemampuan Mahasiswa khususnya dalam bidang kepenulisan. "Tujuan dari diselenggarakan kegiatan ini adalah untuk melatih skill mahasiswa dalam bidang kepenulisan dan mempertajam penalaran nya sesuai bidang yang ditekuni," katanya.

Arfian juga berharap dalam kegiatan ini Mahasiswa dapat ikut serta dalam berkompetisi Khusus nya bagi Mahasiswa IAIN Parepare. "Semoga Mahasiswa banyak yang ikut serta dalam kompetisi ini terkhusus mahasiswa IAIN Parepare. Kemudian semoga kompetisi ini yang dilaksanakan pertama kali nya dapat berlanjut di setiap regenerasi kepengurusan di masa yang akan datang," harapnya.

Ketua Panitia Kegiatan Paewa menyebutkan target peserta dalam kegiatan ini dan akan menyasar dari kalangan mahasiswa baik dari skala pulau sulawesi maupun diluar pulau sulawesi. "Target peserta dalam kegiatan ini yakni 50 tim dan akan menyasar dari kalangan Mahasiswa baik di skala pulau sulawesi dan diluar pulau sulawesi. Dan adapaun peserta yang sudah melakukan pendaftaran sekitar 30 tim," ungkapnya. 

Lanjut Ia juga berharap melalui kegiatan ini dapat melahirkan penulis dan peneliti muda sebagaimana pentingnya menulis. "Harapan saya Melalui kegiatan ini semoga dapat melahirkan para penulis dan peneliti muda sebagaimana pentingnya menulis untuk mengikat ilmu sesuai dengan perkataan Ali bin Abi Thalib," sambungnya.


Reporter: FIA/AAL

Redaktur: ALY

Dilema Sampah, Minimnya Fasilitas dan Kesadaran


Gedung PKM


Kampus, Red Line News-- Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare dibuat resah dengan tumpukan sampah yang berserakan di beberapa titik kampus. Kurangnya tempat sampah dan rendahnya kesadaran Mahasiswa, Kamis (02/05).

Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut (Dema-I), Muhammad Risal S mengatakan bahwa ia sempat mendapat keluhan dari kalangan mahasiswa. "Kemarin sempat mendapatkan keluhan dari kalangan mahasiswa sebab kurangnya tempat sampah yang ada sehingga sampah-sampah bertebaran dan adanya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dadakan yang dilakukan sebab kurangnya tempat sampah," ucapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa permasalahan tersebut sudah dikordinasikan pada pihak yang menangani pada bagian umum maupun warek II. "Hal tersebut sudah dikoordinasikan ke pihak umum dan Warek II. Dan sudah meminta tempat sampah sebanyak 3 tempat untuk diletakkan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), (DEMA-I) dan Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM), dan katanya sudah terpenuhi, tapi ternyata masih kurang dan yang menjadi kendala untuk saat ini, tempat sampah yang diajukan tidak hanya 1 atau 2 tempat sampah, namun ingin didistribusikan dengan jumlah yang cukup banyak, sehingga alternatif yang di sampaikan oleh Warek II memangkas beberapa tempat sampah yang berlokasi di sekitaran Masjid Al-Wasilah yang di letakkan di tempat yang membutuhkan seperti (PKM, DEMA dan FEBI)," jelasnya.

Sementara salah seorang Mahasiswi yang kerap berkegiatan di PKM, Sukmadiana Sukri memberikan pendapatnya mengenai tempat sampah yang kurang tersebut. "Untuk tempat sampah menurut saya wajib di tambahkan karena melihat kondisi PKM sekarang sampah-sampah berserakan wajib ada di dalam maupun di luar," ujarnya.

Ia pun berharap agar kedepannya para pengurus maupun anggota organisasi kemahasiswaan dapat memiliki kesadaran akan kebersihan. "Harapan saya kedepannya jika sudah diadakan bak sampah baik di dalam atau diluar PKM, para pengurus ataupun anggota ormawa sendiri memiliki kesadaran akan sampah yang mereka buang, jangan sampai di berikan tempat sampah tapi jika penuh tetap saja dia biarkan dan membuat kumuh, sama saja kita membuat PKM kotor lagi," harap Sukmadiana Sukri.


Redaktur: AFB/DRL/ADN

Reporter: ALY

Coffe Vespa Menuai Respon Terkait Perizinan Jualan Dekat FAKSHI

Kasubag Umum, Alief Anshari Saat Diwawancarai

Kampus, Red Line News-- Dua minggu terakhir ini, Coffe Vespa telah memulai penjualan di area bekas kantin yang berdekatan dengan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam (FAKSHI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, setelah sebelumnya beroperasi di depan Gedung S Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Parepare sejak tahun lalu, Kamis (02/05). 

Kepala Sub Bagian (Kasubag) Umum, Alief Anshari mengungkapkan sudah memberikan izin kepada Coffe Vespa untuk berjualan di pelataran gedung S untuk sementara. "Awalnya ada Mahasiswa datang ke saya minta bantuan mau jualan kopi karena pembayaran kuliahnya tidak ada. Tapi saya bilang, bisa saya bantu tapi jualannya pakai apa, dia bilang naik motor. Pastinya tidak menetap, sudah selesai bersihkan. Jadi izin tapi sifatnya sementara, itu waktu 2023. Dulunya jualan di pelataran Gedung S, sekarang pindah, tapi saya mau cari tahu siapa yang berikan izin," katanya. 

Alief Anshari juga menyampaikan akan mengklarifikasi siapa yang memberikan izin untuk Coffe Vespa stan di bekas kantin dekat FAKSHI. "Sudah saya tanya ke Security suruh menghadap kembali untuk klarifikasi siapa yang memberikan stan di situ. Kalau masih ada yang menyalahkan kesalahan begitu, terpaksa saya tidak berikan izin lagi, karena sudah ada regulasi barunya. Saya hanya kasi kebijakan sementara, karena sudah habis waktunya (2023). Saya tidak pernah memberikan izin di situ untuk berjualan sekarang, jika nanti dapat izin tetap membayar pajak," sambungnya. 

Owner Coffe Vespa, Zulkifli Andira menuturkan telah turun ke birokrasi untuk izin, namun belum pernah bertemu dengan orang di birokrasi. "Saya sudah pernah dapat izin menjual waktu di depan gedung S, karena memang kebetulan saya juga mahasiswa FEBI IAIN Parepare, otomatis ini adalah sebuah langkah pertama yang bisa membuat mahasiswa yang ingin berbisnis bisa jalan. Persoalan bekas kantin samping FAKSHI, saya sudah turun ke birokrasi untuk izin tapi kebetulan belum pernah ketemu dengan orang di birokrasi," ujarnya. 

Lebih lanjut, Zulkifli Andira juga mengatakan bahwa Vespa Coffe tidak membayar pajak, tetapi ia mengerti dalam pembayaran pajak. "Persoalan membayar pajak kampus, Coffe Vespa tidak membayar, tapi kita sebagai pengusaha pastinya juga mengerti dalam pembayaran pajak itu di dalamnya terbagi jadi apa," tambahnya. 


Reporter: KRR, SNR, SRL

Redaktur: MDN

Tingkatkan Budaya Akademik dan Literasi Mahasiswa, Pengurus Perpustakaan Gelar Bedah Buku


Kegiatan Bedah Buku


Kampus, Red Line News-- Pengurus Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare kembali mengadakan kegiatan yang hampir setiap tahun diadakan yaitu Bedah Buku, yang dilaksanakan di Perpustakaan lantai 5 IAIN Parepare, Selasa (30/04). 

Wakil Rektor (Warek) III bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Muhammad Ali Rusdi mengungkapkan bahwa kegiatan ini memberikan manfaat untuk membangun budaya akademik. "Tentu kegiatan-kegiatan seperti ini memiliki banyak manfaat untuk membangun budaya akademik dikalangan mahasiswa kita, itulah sebabnya sehingga kita mudah-mudahan setelah saya menjadi Warek III bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama salah satu yang paling ingin saya bereskan adalah bagaimana membangun budaya akademik dikalangan mahasiswa," ujarnya. 

Kepala Perpustakaan IAIN Parepare, Sirajuddin berharap setelah kegiatan ini, bisa membedah buku dari mahasiswa. "Jadi kegiatan bedah buku ini adalah kegiatan rutin salah satu usaha yang dilakukan untuk memantik keinginan menulis dan berkarya bukan saja untuk dosen tetapi juga untuk tenaga pendidikan, khususnya mahasiswa. Jadi Insya Allah dari kegiatan ini kita juga bisa melakukan bedah buku dari mahasiswa," ungkapnya. 

Salah seorang peserta yang mengikuti Bedah Buku, Sukmadiana menuturkan bahwa kegiatan ini bersifat positif. "Kegiatan ini bersifat positif yang sangat mengasah literasi para masyarakat terkhususnya mahasiswa untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang sejarah Sang Ulama yang ada di Sulawesi Selatan," pungkasnya. 

Lebih lanjut, Sukmadiana juga berharap kegiatan ini bisa diadakan setiap bulan. "Semoga kegiatan ini bisa berlangsung di setiap bulannya, dan bukan hanya para dosen yang dapat melakukan penulisan buku, tapi para mahasiswa juga," harapnya. 


Reporter: SMH, MSB

Redaktur: MDN

 
Copyright © 2015 LPM REDLINE. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating LPM RED LINE